Kasus Utang di Balik Rumah Surabaya Dilempari Batu Pernah Dimediasi Tapi Gagal

Kasus Utang di Balik Rumah Surabaya Dilempari Batu Pernah Dimediasi Tapi Gagal

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 17 Jan 2024 18:21 WIB
Surabaya -

Puluhan orang mendatangi dan melempari batu sebuah rumah di Perumahan Gayung Kebonsari X Surabaya. Akibatnya kaca rumah pecah dan berserakan serta 3 mobil rusak.

Kapolsek Gayungan Kompol Catur Sulisyantomo mengatakan kericuhan itu gegara piutang. Sebab, sebelumnya sempat dimediasi pihaknya di Polsek Gayungan maupun di Polres Sorong Papua.

Menurutnya, pemantik emosi dan kericuhan diduga gegara kekurangan pembayaran sekitar Rp 4.5 miliar dari Farida kepada Ruben. Namun setelah dimediasi, Farida diduga menghilang begitu saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau untuk pelaksanaannya itu dari terakhir mereka bayar dari pihak Ruben atau pelapor menemukan tempat ini dan bertemu sekitar 2 tahunan," kata Catur saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Rabu (17/1/2024).

Polisi dengan 1 melati di pundaknya itu menegaskan sudah pernah mediasi di Polsek Gayungan. Menurutnya, pihak Farida diwakili melalui pengacaranya juga bersedia untuk membayar kekurangan senilai Rp 4.5 miliar.

ADVERTISEMENT

"Namun, kami juga mencoba menghubungi Bu Farida, namun kesulitan," ujarnya.

"Kebetulan permasalahan ini kami sudah berupaya menghubungi, namun tidak ada input yang baik dari dia (Farida), dihubungi juga tidak bisa, akhirnya kami kehilangan kontak," sambungnya.

Catur menegaskan mediasi selanjutnya direncanakan bakal dilakukan di Polrestabes Surabaya. Namun, urung terlaksana dan diduga tak ada respons dari Farida.

"Padahal sempat akan dilakukan mediasi di Polrestabes Surabaya, namun pada pelaksanaannya sebelum pelaksanaan mediasi di hari H, pihak Ruben dan Farida melakukan pertemuan sendiri tanpa sepengetahuan kami, ternyata tidak ada titik temu, intinya deadlock," tuturnya.

Alhasil, Ruben bersama massa sekitar 30 orang mendatangi kediaman Farida yang juga digunakan sebagai kantor proyek pembangunan sutet. Menurutnya, Ruben dan kelompoknya emosi lantaran tak bisa bertemu dengan Farida.

"Hari ini mereka menemui bu Farida ternyata tidak bisa ditemui dan terjadilah ini (perusakan) ada R4 (mobil) 2 unit dan kaca rumah," sebutnya.

Catur memastikan tidak ada orang yang membawa sajam dalam perusakan itu. Namun, perusakan dilakukan dengan melemparkan batu yang ada di sekitar lokasi.

"Tapi barang di luaran ini mereka nyari-nyari (di sekitar lokasi), jadi ada lemparan (batu)," tegasnya.

Rencananya, Catur akan melakukan mediasi antara Ruben dan Farida di Polrestabes Surabaya lagi. Supaya, hal serupa tak terulang lagi.

"Akan kami mediasi untuk memanggil Bu Farida dan pihak Pak Ruben, untuk saat ini kami berupaya melakukan cooling system pada situasi, sekarang sudah kondusif, dari pihak Pak Ruben juga sudah kembali ke rumah masing-masing," tandasnya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi di Gayung Kebonsari Surabaya. Sebuah rumah jadi sasaran amuk massa. Insiden ini mengakibatkan kaca rumah pecah dan tiga mobil rusak terkena lemparan batu.

Kapolsek Gayungan Kompol Catur Sulisyantomo mengatakan perusakan rumah di Jalan Gayungsari X nomor 7 tersebut terjadi pada Rabu (17/1/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat kejadian, kata Catur, sekitar 30 orang berkumpul di depan rumah warga bernama Farida. Mereka membawa batu dan akhirnya melempari rumah Farida.

(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads