Setan menjadi musuh terbesar karena akan terus menghasut manusia untuk berbuat keburukan. Bahkan, manusia-manusia yang terhasut tak jarang menjadi penyembah setan.
Melansir situs resmi Humas Masjid Istiqlal, dalam Al-Qur'an telah diterangkan tentang tipu daya setan. Allah SWT juga telah memperingatkan manusia agar tidak terpengaruh hingga terjerumus lembah hitam dosa. Seperti firman Allah SWT:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ١٦٨
Artinya: Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata. (QS. Al-Baqarah/2: 168)
اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ ٦
Artinya: Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala). (QS. Fathir/35 : 6).
Ayat Al-Qur'an tentang Larangan Jadi Pengabdi Setan
Belakangan ramai diperbincangkan aliran atau sekte penyembah setan. Sekte ini terdiri dari sekelompok orang yang berkeyakinan pada setan.
Dalam Al-Qur'an telah disebutkan tentang keberadaan para penyembah setan. Penjelasan tentang penyembah setan ada di Surat Yasin ayat 60:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Arab Latin: A lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn
Artinya: Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.
Melansir situs TafsirWeb, Kementerian Agama RI menafsirkan ayat tersebut sebagai peringatan agar menjauh dari hasutan setan. Pun dijelaskan, Allah SWT telah mengutus para rasul untuk umat manusia di Bumi.
"Bukankah Aku dahulu telah memerintahkan kepadamu, wahai anak cucu Adam, agar kamu sekali-kali tidak menyembah setan. Aku bahkan telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalah kepadamu. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu karena sejak dahulu telah menyesatkan manusia," tafsir Kemenag.
Sementara pakar tafsir abad 14 Hijriah, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di menafsirkan ayat tersebut sebagai perintah dan wasiat Allah SWT kepada umat manusia. Disebutkan, Allah SWT telah menyampaikan perintah menjauhi setan melalui lisan para rasul yang diutus ke Bumi.
Menurut tafsir Syaikh Abdurrahman, kalimat "Hai Bani Adam, supaya kamu tidak menyembah setan," memiliki arti agar manusia tidak menuruti perintah maupun hasutan setan.
Cercaan dalam ayat tersebut juga terkait semua jenis kekafiran dan maksiat. Pasalnya, semua keburukan itu merupakan ketaatan kepada setan dan bentuk peribadahan kepadanya.
Kalimat "Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu," berarti bahwa Allah SWT telah memperingatkan manusia dari kelicikan setan. Allah SWT pun mewanti-wanti agar manusia tidak mematuhi setan. Bahkan, Allah SWT telah menginformasikan tentang semua seruan setan.
(irb/sun)