Mengenal Tahun Kabisat, Sejarah hingga Cara Menghitungnya

Mengenal Tahun Kabisat, Sejarah hingga Cara Menghitungnya

Neshka Rizkita - detikJatim
Senin, 15 Jan 2024 16:17 WIB
kalender tahun kabisat. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi bulan Februari 29 hari di tahun kabisat (Foto: Dikhy Sasra)
Surabaya -

Pada dasarnya, Bumi berputar mengelilingi matahari dalam waktu 365,25 hari, dan pergerakan ini disebut tahun matahari. Namun dalam kalender Masehi, jumlah ini dibulatkan menjadi 365 hari.

Sementara tahun kabisat terjadi setiap empat tahun dalam kalender Masehi ketika terdapat sisa 0,25 ditambah satu hari dalam sistem kalender. Satu hari tambahan pada tahun kabisat terjadi pada bulan Februari.

Pada tahun biasa, bulan Februari hanya memiliki 28 hari, namun pada tahun kabisat memiliki 29 hari. Perhitungan ini dilakukan sedemikian rupa agar sesuai dan akurat dengan perhitungan kalender.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, mengenal tahun kabisat lebih jauh. Mulai dari pengertiannya, menyelami jejak sejarah, hingga cara menghitungnya yang melibatkan penambahan hari ekstra.

Pengertian Tahun Kabisat

Melansir situs Sampoerna Academy, tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali. Sebab, Bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari dan enam jam untuk mengorbit Matahari.

ADVERTISEMENT

Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam atau satu hari untuk berputar pada porosnya. Di mana, dalam proses pergerakan Bumi terhadap Matahari, tahun tidak memiliki hari yang pasti.

Inilah mengapa sebagian besar tahun dalam kalender Masehi dibulatkan menjadi 365 hari, meskipun hari-hari lainnya tidak hilang. Untuk menggantikan tanggal tersebut, setiap empat tahun NASA menambahkan satu hari ke kalender Gregorian.

Perhitungan NASA dilakukan dengan mengurangkan enam jam atau seperempat hari dari tahun 2017, 2018, dan 2019. Hal inilah yang menyebabkan tahun kabisat terjadi pada 2020.

Tahun kabisat dihitung berdasarkan rumus di atas, sehingga terjadi setiap empat tahun. Tahun kabisat akan otomatis muncul, dan jumlah hari dalam satu tahun kabisat adalah 366 hari.

Tahun kabisat merupakan tahun yang penting karena tahun penanggalan ini bertepatan dengan tahun Matahari. Tahun kalender adalah tahun yang diperlukan Bumi untuk satu kali revolusi mengelilingi Matahari.

Misalnya pada musim panas bulan Juli, jika tidak ada tahun kabisat, waktu yang hilang bisa mencapai beberapa hari, minggu, atau bulan. Jika perhitungan terus seperti ini, beberapa ratus tahun kemudian, Juli akan menjadi bulan musim dingin.

Selain Bumi, planet lain juga memiliki tahun kabisat karena orbit planet mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya tidak sempurna. Fenomena planet yang mengorbit Matahari terjadi pada sebagian besar planet lain di tata surya.

Sejarah Tahun Kabisat

Tahun kabisat merupakan tahun yang pertama kali ditemukan seorang astronom bernama Sosigenes Alexandria, yang hidup pada masa pemerintahan Julius Caesar. Sosigenes menghitung bahwa Bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 5 detik untuk mengorbit matahari pada orbitnya dan memudahkan perhitungan.

Sebelum tahun kabisat, masyarakat zaman dahulu sudah mengetahui tentang bulan kabisat, sedangkan para sejarawan masih belum jelas terkait seberapa akurat bangsa Romawi menjaga dan mempertahankan sistem penanggalan mereka.

Bangsa Romawi tampaknya sangat tidak yakin dengan keseluruhan sistem kalender. Di mana, kalender Romawi sebelumnya memiliki 11 bulan ditambah periode musim dingin.

Panjang musim dingin yang berubah berarti bahwa kalender Romawi tidak dapat dipatenkan sampai negara tersebut menggantinya dengan bulan baru, yaitu Januari dan Februari untuk memperbaiki situasi tersebut.

Bangsa Romawi menerapkan bulan kabisat yang disebut juga Makedonia, yang berfungsi membedakan sistem kalender dengan kalender matahari. Makedonia tidak diterapkan di antara bulan-bulan tetapi pada pertengahan Februari karena alasan yang berkaitan dengan siklus bulan.

Namun, sistem ini justru menimbulkan kebingungan hingga akhirnya pada zaman Julius Caesar, kalender Romawi dan kalender matahari sudah tidak sinkron lagi. Sejarah memperkirakan hanya 5 juta orang di seluruh dunia yang lahir pada tanggal 29 Februari.

Penghitungan Tahun Kabisat

Faktanya, satu tahun Syamsiah tidak memiliki tepat 365 hari. Lebih tepatnya 365 hari, 5 jam, 48 menit. Dengan demikian, setiap empat tahun akan terjadi kekurangan sekitar 23 jam 15 menit.

Oleh karena itu, untuk mengimbangi hal tersebut, maka setiap empat tahun sekali diperbolehkan adanya tambahan satu hari, tepatnya tanggal 29 Februari. Nah, untuk mengetahui algoritma untuk menentukan suatu tahun merupakan tahun kabisat atau bukan, berikut ulasannya.

  • Jika jumlah tahun habis dibagi 400, maka tahun tersebut merupakan tahun kabisat.
  • Jika jumlah tahun tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun tersebut bukan tahun kabisat.
  • Jika tahun tersebut tidak habis dibagi 400 atau 100 tetapi habis dibagi 4, maka tahun tersebut merupakan tahun kabisat.
  • Jika suatu tahun tidak habis dibagi 400, 100, atau 4, maka sudah pasti bukan tahun kabisat.

Menghitung tahun kabisat jauh lebih mudah bukan? Sebenarnya cukup mudah untuk menentukan apakah tahun ini merupakan tahun kabisat atau bukan, asalkan cukup memahami algoritma tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat ya.




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads