.webp)
Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal penangkapan terhadap pemuda asal Probolinggo yang mengancam menembak Capres Anies Baswedan dalam komentar live di Tiktok. Cak Imin mengapresiasi pihak kepolisian soal penangkapan tersebut.
Ketua Umum PKB itu berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bertindak cepat. Selain itu, dia berharap proses hukum kasus pengancaman itu bisa dilakukan secara adil dengan terus menginformasikan semua perkembangan bila kasus ini bisa diproses dan terus berjalan.
"Yang kedua ini, polisi harus independen dan juga netral dan juga tidak memihak, karena kalau tidak netral bisa membahayakan proses Pemilu 2024. Karena Pemilu ini agenda nasional yang harus didukung dan disukseskan semua pihak," kata Cak Imin, Minggu (14/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses hukum terhadap pemuda pengancam Anies Baswedan, kata Cak Imin, kalau memang dalam proses hukumnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan itu akan lebih baik.
"Tapi kalau misalnya itu bukan delik aduan, atau memang pelanggaran yang tidak bisa dimaafkan pihak-pihak tertentu misalnya mas Anies, ya tetap diproses. Tapi kalau bisa dimaafkan itu lebih baik lagi," tutur Cak Imin usai acara Slepet Imin di Kecamatan Dringu, Probolinggo.
Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri bersama Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim mengamankan Arjun Wijaya Kusumo (24) warga Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (13/1) pagi.
Pemuda itu ditangkap karena melayangkan komentar ancaman akan menembak kepala Capres nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan saat sedang menyapa pendukungnya di media sosial dengan live di TikTok.
(dpe/iwd)
