Sekolah Luar Biasa (SLB) Lentera Hati, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, mendapat program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Program dari tambang emas anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (PT MCG) ini dalam bentuk bantuan pembangunan pagar sekolah, pavingisasi dan penambahan bangunan dapur.
Kepala Sekolah SLB Lentera Hati, Desa Sumberagung, Nur Fadillah mengaku senang dan berterima kasih atas kepedulian PT BSI.
Menurutnya, bantuan pembangunan sangat penting untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan. Sekaligus mendukung kurikulum pendidikan yang mengedepankan keterampilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan kami, kelak siswa kami bisa mandiri," katanya, Rabu (10/1/2024).
Nur Fadillah mencontohkan, penambahan bangunan dapur ke depan akan difungsikan sebagai tempat belajar memasak.
"Realisasi program PPM PT BSI ini sesuai dengan harapan kami. Sesuai proposal yang kami ajukan," ungkapnya.
Pembagunan pagar, jelas Nur Fadillah, akan berguna sebagai pembatas antara area sekolah dengan lahan milik warga. Sedang pavingisasi akses jalan akan menjadi solusi jalanan becek dan licin saat musim hujan.
"Siswa kami berjumlah 26 anak, mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunadaksa, tunalaras dan tunaganda," cetusnya.
Baca juga: PT BSI Kembali Sabet Sertifikat Emas |
Pihak SLB Lentera Hati, Desa Sumberagung, berharap PT BSI terus memberi perhatian terhadap dunia pendidikan.
"Harapan kami, PT BSI dapat menjadi pendamping dan senantiasa mendukung tumbuh kembang sekolah kami," ucapnya.
Kepala Pelaksana program PPM PT PBSI di SLB Lentera Hati, Wawang Mey Lusiono menjelaskan proses pembangunan sudah dimulai sejak November 2023. Pengerjaan melibatkan pihak PT BSI dan warga sekitar.
"Ada 8 orang pekerja yang terlibat, terdiri dari tenaga tukang dan kuli. Dan jika tidak ada kendala, bangunan segera dapat rampungkan," katanya.
SLB Lentera Hati, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, ini berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi. Rencananya, lembaga pendidikan ini akan dikembangkan untuk menampung siswa berkebutuhan khusus hingga jenjang SMA.
(erm/fat)