Angin kencang yang terjadi Selasa (9/1/2024) merusak puluhan rumah 2 desa di 2 kecamatan Sumenep. Total sebanyak 70 rumah mengalami kerusakan.
Berdasarkan data BPBD Sumenep, angin kencang yang sebagian warga disebut puting beliung menyebabkan 70 kepala keluarga (KK) di 2 desa terdampak.
Sebanyak 61 rumah dihuni 61 KK di Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, rusak. Selain itu ada 9 rumah di Desa Patean, Kecamatan Batuan, juga mengalami kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data yang sudah masuk korban angin puting Beliung di Desa Nambakor 61 KK Desa Patean 9 KK," kata Kepala Bidang Bencana BPBD Sumenep Edi Suprayitno saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (10/1/2024).
BPBD merinci kerusakan imbas terjangan angin kencang terhadap 70 rumah warga. Dari ari total 70 rumah yang rusak sebanyak 25 rumah di antaranya rusak berat dan rata-rata kerusakan di bagian atap.
Edi juga menyebutkan bahwa kondisi listrik di sebagian Desa Nambakor hingga saat ini masih padam. Ini karena adanya jalur yang putus di Desa Patean, Batuan.
![]() |
"Petugas PLN masih terus melakukan upaya perbaikan mengganti tiang yang patah dan roboh di sepanjang Jalan Nasional Desa Patean. Listrik yang semula padam, sudah menyala," ujarnya.
Sebelumnya, hujan dan angin kencang menerjang Desa Patean, Batuan, Sumenep pada Selasa pukul 14.00 WIB. Imbasnya ada belasan tiang listrik roboh ke jalan sehingga lalu lintas dari dua arah lumpuh total.
Angin kencang yang hanya bertiup sekitar 10 menit di Jalan Nasional Desa Patean itu mengakibatkan 11 tiang listrik roboh ke jalan raya. Sebagian tiang listrik terlihat patah.
"Kejadiannya kurang lebih 10 menit beberapa tiang listrik di jalan nasional roboh," ujar Kepala Desa Patean, Moh. Nurullah kepada detikJatim, Selasa (9/1/2024).
Belasan tiang listrik yang tumbang itu membuat akses jalan nasional sisi timur dari arah kota Sumenep ke Surabaya lumpuh total. Semua kendaraan roda empat dialihkan melewati jalur Kecamatan Batuan Lenteng.
Tidak merusak rumah dan merobohkan tiang listrik, angin kencang yang berembus menyertai hujan yang cukup deras itu juga merusak sejumlah fasilitas publik seperti sekolah dan balai desa.
(dpe/fat)