Hasil Labfor Menguak Fakta Baru Bunuh Diri Guru SD Malang Bareng Istri-Anak

Hasil Labfor Menguak Fakta Baru Bunuh Diri Guru SD Malang Bareng Istri-Anak

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 10 Jan 2024 10:50 WIB
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat (kanan). (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Hasil uji laboratorium forensik (labfor) mengungkap fakta baru kasus bunuh diri guru SD bersama istri dan putrinya di Kabupaten Malang yang terjadi beberapa waktu lalu. Racun nyamuk dicampur teh sebelum kemudian diminum istri dan putrinya.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, dari serangkaian penyelidikan melalui metode sains labfor, menemukan adanya peran WE (44), untuk meminumkan racun kepada SU (40) istri dan RY (12) anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi berdasarkan hasil laboratorium forensik, sudah jelas bahwa yang meminumkan dan memegang gelas terakhir almarhum bapak WE. Tidak ada campur tangan almarhumah RY maupun almarhumah SU," terang Gandha kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Menurut Gandha, kesimpulan itu diperoleh dari pemeriksaan sampel darah yang berceceran di lantai rumah korban Gang Sunan Drajad, RT 3/RW 10, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, dan darah yang menempel di pisau serta gelas.

ADVERTISEMENT

"Setelah dilakukan pengujian secara komprehensif, laboratoris, dan bisa bertanggung jawabkan bahwa sampel darah yang berceceran dan darah yang menempel di pisau kemudian di gelas itu memiliki DNA yang identik dengan identitas DNA almarhum bapak WE," tuturnya.

Gelar perkara akan dilakukan Sat Reskrim Polres Malang setelah keluar hasil uji sampel di laboratorium forensik, untuk menemukan adanya tindak pidana.

"Setelah ini, kami akan melakukan gelar perkara. Apakah ada tindak pidana dalam kejadian tersebut," pungkasnya.

Seperti diberitakan, satu keluarga ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa, 12 Desember 2024. Ketiga korban merupakan ayah, ibu, dan satu anak perempuan.

Mereka adalah WE (44), kemudian istrinya SU (40), dan salah satu putri kembarnya berinisial RY (12). Sedangkan satu anak lain berinisial AKE (12), ditemukan selamat dan sudah mendapatkan pendampingan.




(hil/dte)


Hide Ads