Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Bondowoso terpaksa harus belajar sambil lesehan di musala. Hal ini dilakukan setelah gedung sekolahnya rusak. Tercatat, sudah 9 bulan sejak Maret 2023 mereka belajar di musala.
Siswa SDN Dawuhan, Tenggarang yang belajar di musala itu berasal dari kelas 1, 2, dan 3. Selain di musala, mereka juga ada yang ditempatkan di ruang perpustakaan sekolah, serta rumah dinas SD tersebut.
"Total ada 41 siswa yang terdampak," terang salah seorang guru, Nasikhin saat dikonfirmasi, Rabu (10/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, dalam proses belajar itu, para siswa hanya menggunakan sarana seadanya. Yakni selembar karpet. Sementara di lokasi, tak ada meja yang bisa digunakan siswa.
Akibatnya, kegiatan belajar mengajar selama beberapa jam tersebut dilakukan dengan duduk lesehan. Untuk menulis, para siswa terpaksa bersimpuh dan menunduk di lantai.
"Saya tidak tahu sampai kapan kondisi seperti ini. Karena informasinya di APBD awal 2024 ini juga belum dianggarkan perbaikannya," beber Nasikhin.
![]() |
Informasi yang dihimpun, proses belajar mengajar di musala maupun di beberapa tempat lain itu sebenarnya sudah terjadi sebelum ruang kelas ambruk. Tepatnya sejak bulan Maret 2023.
Hal itu terpaksa dilakukan lantaran gedung sekolah tersebut tampak ada kerusakan, terutama di bagian rangka atap yang mulai miring dan melengkung.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, proses belajar mengajar siswa akhirnya dipindah ke tempat sementara sambil menunggu anggaran perbaikan.
Namun, anggaran perbaikan tak kunjung turun. Sebab, memang belum dianggarkan di APBD awal maupun PAK (perubahan anggaran keuangan) Dinas Pendidikan setempat.
Bahkan, informasi diperoleh, pada APBD awal tahun 2024 ini juga belum juga dianggarkan. Sehingga, harus menunggu PAK pada bulan Oktober. Itu pun jika dianggarkan.
(hil/fat)