10 Januari: Hari Tritura

10 Januari: Hari Tritura

Neshka Rizkita - detikJatim
Selasa, 09 Jan 2024 13:35 WIB
Ilustrasi untuk Sejarah Hari Tritura
Ilustrasi untuk Sejarah Hari Tritura/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Surabaya -

Bangsa Indonesia memperingati Hari Tritura setiap tanggal 10 Januari. Lalu, apa itu Tritura?

Dikutip detikNews, Tritura merupakan akronim dari Tri Tuntutan Rakyat. Tritura adalah peristiwa demonstrasi yang diajukan mahasiswa dan masyarakat kepada rezim Soekarno untuk memulihkan keadaan bangsa. Latar belakang aksi Tritura adalah ketidakpuasan mahasiswa dan masyarakat atas kebijakan pemerintah saat itu.

Kemudian dalam situs resmi Pemerintah Kabupaten Asahan, Tritura disebut sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru. Awalnya, terjadi gerakan 30 September 1965 yang kemudian dikenal dengan G/30S.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi Tritura dengan alasan Pemerintahan Orde Lama yang lambat dan tidak tegas terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI). Di mana PKI dianggap sebagai biang kerusuhan pada 30 September 1965.

Mereka turun ke jalan menyerukan aksi Tritura yang dimulai pada 10 Januari 1966. Pembacaan tuntutan dari aksi Tritura terjadi di halaman Fakultas Kedokteran UI.

ADVERTISEMENT

Isi Tritura:

1. Membubarkan Partai Komunis Indonesia

Pemerintah dinilai lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G/30S, dan banyak tokoh komunis yang berada di dalam kabinet pemerintahan.

2. Rombak Kabinet Dwikora

Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi, dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.

3. Turunkan Harga

Kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi semakin memburuk.

Banyak organisasi yang turut andil dalam aksi Tritura. Seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI) dan organisasi lainnya.

Pada 21 Februari 1966, Presiden Soekarno melakukan perombakan kabinet sebagai tanggapan atas aksi Tritura. Namun tetap mempertahankan simpatisan PKI.

Mahasiswa kembali melakukan unjuk rasa pada 24 Februari 1966. Dalam aksi tersebut, seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim tertembak dan gugur.

Setelah peristiwa itu, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar. Isinya memberikan tugas dan wewenang kepada Jenderal Soeharto untuk memulihkan keamanan dan ketertiban di Indonesia.

Supersemar merupakan awal bagi Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban di Indonesia. Supersemar juga menjadi awal muncul dan berkembangnya kekuasaan Orde Baru.

Tanggal 10 Januari kemudian ditetapkan sebagai Hari Tritura. Tahun ini, Hari Tritura jatuh pada Rabu (10/1).




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads