Kasun Prambon, Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo, Latiful mengatakan, proses pembersihan material longsor dilakukan di dua titik longsor secara bersamaan. Lokasi pertama di rumah Labi di RT 3 RW 4 serta ruas jalan alternatif antarkecamatan di RT 2 RW 4.
"Untuk akses jalan tertutup total, kemarin sore itu sudah sempat diupayakan agar sepeda motor bisa lewat," kata Latiful, Senin (8/1/2024).
Menurutnya, jalan alternatif tersebut memiliki fungsi penting bagi warga, sebab banyak aktivitas perekonomian warga di dua kecamatan yang melintasi akses itu.
"Selain itu, anak-anak sekolah dari Kecamatan Sendang juga banyak yang sekolah di SMKN 1 Pagerwojo, mereka lewatnya sini. Kalau lewat jalur lain ya memutar 10 km," imbuhnya.
Kasun menjelaskan, upaya penanganan bencana tanah longsor tersebut diupayakan akan tuntas hari ini, sehingga akses masyarakat dapat kembali lancar.
![]() |
Sementara itu, untuk proses pembersihan longsor di rumah Labi, dilakukan secara gotong royong oleh puluhan warga, relawan maupun tim gabungan dari TNI, polisi, Tagana hingga BPBD Tulungagung.
Pihaknya memastikan, bencana tanah longsor kali ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka. Seluruh penghuni rumah dalam kondisi selamat.
"Hanya saja memang ada kerugian, karena tembok rumahnya jebol. Kemudian ada beberapa dagangan di tokonya Pak Labi yang rusak kena longsor," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, pemilik rumah, Labi mengatakan, bencana tanah longsor di rumahnya telah terjadi tiga kali. Kondisi itu dipengaruhi oleh adanya tebing curam yang berada di tempat di samping rumah.
"Ini sudah yang ketiga, longsor yang dulu tempatnya juga sama," jelasnya.
Labi menjelaskan, sebelum terjadi tanah longsor, wilayah Desa Gambiran diguyur hujan deras sejak pukul 11.00 WIB. Intensitas curah hujan tersebut berlangsung hingga lebih dari empat jam.
"Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, saat saya di belakang rumah terdengar ada suara brak, setelah saya tengok ternyata longsor ini," kata Labi.
(hil/fat)