Selama tahun 2023, ada 13 kasus kematian ibu dan bayi di Surabaya. Tahun 2024 ini Pemkot Surabaya menargetkan zero kematian ibu dan anak. Untuk mencapai target itu, pemkot bakal menempatkan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di setiap puskesmas.
Sejauh ini dari 63 puskesmas di Surabaya, hanya ada 23 puskesmas yang memiliki dokter Obgyn. Oleh sebab itu, pemkot kini menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) untuk memenuhi dokter Obgyn di setiap puskesmas.
Melalui program satu puskesmas satu dokter Obgyn (1P1O), diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi, serta penurunan stunting. Para dokter Obgyn akan mendampingi puskesmas dalam pemeriksaan deteksi dini kelainan awal kehamilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsen kami menurunkan stunting menuju zero stunting dan kedua menurunkan angka kematian ibu dan bayi, akhirnya tercetus program tersebut dari kami-kami yang ada di fakultas. Selain itu, bagaimana dokter muda Obgyn kami meng-upgrade pengetahuan dokter-dokter yang ada di puskesmas untuk mendeteksi dini kelainan-kelainan pada saat awal kehamilan dengan USG," kata Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso saat ditemui detikJatim di kampus A Unair, Sabtu (6/1/2024).
Prof Budi menjelaskan, para dokter Obgyn nantinya bertugas mendampingi para dokter umum di puskesmas. Agar pelayanan terhadap kesehatan perempuan dan ibu hamil berjalan efektif.
"Jadi bukan berarti mereka (dokter Obgyn) yang harus melayani atau menjadi spesialis di puskesmas. Tapi bagaimana layanan lebih efektif, kalau ada yang perlu didiskusikan menjadi lebih cepat," jelasnya.
Saat ini ada sekitar 200 dokter Obgyn di Surabaya yang siap melalukan pendampingan di setiap puskesmas Surabaya. Supaya pelayanan tidak hanya di RS dan akan dioptimalkan di puskesmas sebagai upaya preventif.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Surabaya, Ikhsan menyebut sudah ada 23 puskesmas yang sudah didampingi dokter Obgyn. Targetnya tahun ini semua puskesmas didampingi dokter kandungan.
Dengan adanya program 1P1O ini, ditargetkan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi bisa terdata. Lalu, vitamin dan nutrisinya bisa dipenuhi selama kehamilan.
"Di Kota Surabaya sampai Desember 2023 masih tercatat 13 kasus kematian ibu dan bayi. Tentunya kami ingin tahun depan zero kasus. Jadi bukan sakit diobati tapi juga mencegah atau melakukan upaya preventif dengan pemeriksaan sedini mungkin," ucapnya.
(dpe/dte)