Pemkot Surabaya menggelontorkan Rp 700 miliar untuk mengatasi masalah banjir dan genangan di tahun 2024. Saat ini terdapat 10 titik banjir di setiap RW.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, berdasarkan Dinas Sumber Data Air dan Bina Marga (DSDABM) dan RT/RW serta LPMK, titik banjir di setiap wilayah akan dituntaskan Maret 2024 mendatang. Khususnya untuk perbaikan saluran di perkampungan.
"Karena di setiap wilayah RT/RW juga mungkin ada 10 titik yang banjir, tapi prioritasnya 5 dulu yang dikerjakan. Ini yang dikerjakan di 2024 yang Insyaallah akan kami selesaikan di bulan Maret," kata Eri, Sabtu (6/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri mengatakan, Surabaya masih ada 250 catchment area atau daerah tangkapan air. Sebelumnya ada 350 catchment area, sehingga kemungkinan genangan muncul di ratusan titik saluran tersier.
"Tahun ini yang kita sentuh adalah 250 catchment area yang menjadi skala prioritas," ujarnya.
Penentuan anggaran untuk penanganan banjir ini juga harus melihat skala prioritas. Termasuk terkait estimasi masa penyelesaiannya.
"Karena tidak bisa satu masalah diselesaikan dalam satu, maka harus punya skala prioritas yang disepakati dengan warga Surabaya," jelasnya.
Dalam menangani banjir tidak hanya dilakukan pengerjaan saluran. Tetapi juga pembangunan rumah pompa yang terus ditambah.
"Di wilayah rendah tidak mungkin air masuk ke sungai yang ada, sehingga diperlukan rumah pompa, karenanya di bangun rumah pompa. Ini fungsinya untuk mencegah munculnya titik banjir yang ada di Kota Surabaya," pungkasnya.
Pada Jumat (5/1) Eri baru saja meresmikan rumah pompa Gresikan Tambaksari di Jalan Gresikan Tambaksari, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Karena di wilayah tersebut juga menjadi titik perhatian dalam penanganan banjir dan genangan.
(dpe/dte)