Penampakan Mortir 100 Kg yang Meledak Tewaskan 1 Orang di Bangkalan

Penampakan Mortir 100 Kg yang Meledak Tewaskan 1 Orang di Bangkalan

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 31 Des 2023 14:47 WIB
Peluru diduga mortir yang meledak di Bangkalan menewaskan 1 orang korban.
Peluru diduga mortir yang meledak di Bangkalan menewaskan 1 orang korban (Foto: tangkapan layar/video amatir warga)
Bangkalan -

Peluru diduga mortir seberat 100 kg yang meledak di Bangkalan hingga merusak 5 rumah menewaskan 1 orang korban ternyata berukuran besar. Untuk memindahkan bagian mortir diduga selongsong dari gudang besi tua ke kendaraan taktis (rantis) Gegana harus diangkat oleh 2 orang.

Sebuah video amatir yang beredar dan diterima detikJatim, Minggu (31/12/2023) menunjukkan proses pemindahan mortir itu oleh 2 orang personel Gegana, Brimob Polda Jatim dari bangunan diduga gudang besi tua ke rantis.

Tampak dua personel berseragam hitam dilengkapi helm membawa tas punggung kecil mengangkat barang diduga peluru mortir yang cukup panjang itu dengan memanggulnya di bahu kanan. Mereka berjalan hati-hati melangkahi kabel listrik yang menjuntai imbas ledakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video ini diduga direkam warga di lokasi kejadian, beberapa saat setelah peristiwa ledakan disusul kebakaran rumah pada Jumat (29/12) pagi pukul 08.00 WIB. Peristiwa itu juga menyebabkan sejumlah keluarga Anggota Polair Polres Bangkalan mengalami luka-luka.

Tidak hanya 1 bagian peluru diduga mortir yang bentuknya juga mirip dengan selongsong roket itu yang dibawa oleh personel Gegana. Satu orang personel lain juga membawa barang yang diduga bagian dari mortir berukuran lebih kecil.

ADVERTISEMENT

Anggota Gegana yang berjalan belakangan dalam video itu tampak menahan berat barang tersebut hingga saat berjalan tubuhnya sedikit membungkuk. Belum ada penjelasan apakah memang keduanya bagian dari mortir yang meledak merusak 5 bangunan dan menewaskan 1 orang itu.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, peluru diduga mortir yang diketahui berjumlah 4 buah disimpan dalam gudang besi tua milik MH (43) yang dibeli dari pengepul berinisial MI.

Peluru diduga mortir yang meledak di Bangkalan menewaskan 1 orang korban.Personel Gegana Brimob Polda Jatim mengevakuasi mortir yang meledak di Bangkalan menewaskan 1 orang korban. (Foto: tangkapan layar/video amatir warga)

Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo menjelaskan bahwa MI selaku pengepul mendapatkan 4 mortir itu dari empat penyelam pencari besi tua yang berinisial MJ (51), MR (41), SG (43), dan AU (28).

"Menurut keterangan tersangka yang menyelam, mereka menyelam ke dasar laut sedalam 15 meter untuk mendapatkan barang itu," kata Heru dalam konferensi pers di Polres Bangkalan, Sabtu (30/12/2023).

Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari para penyelam, mulanya mereka mengangkat 1 buah mortir pada Minggu (24/12). Karena tahu masih ada beberapa mortir, mereka kembali menyelam pada Rabu (27/12) dan berhasil mengangkat 3 mortir lain.

"Setelah berhasil diangkut (Minggu), mereka kembali lagi pada hari Rabu dan mendapatkan 3 mortir," jelasnya.

Saat menemukan keempat mortir itu para penyelam yang kini telah menjadi tersangka itu mengaku tidak tahu bahwa barang itu merupakan bahan peledak. Sehingga mereka bawa saja ke darat dan menganggapnya besi tua tidak berbahaya.

Heru mengatakan bahwa keempat tersangka memang sehari-hari mencari besi di dalam laut dengan menggunakan alat berupa magnet. Alat itu bisa mengangkut beban maksimal 30 kilogram ke atas air.

"Saat menggunakan alat itu pelaku menemukan benda (mortir) ini, namun karena bebannya kurang lebih 100 kilogram, maka dua pelaku menyelam dan dua pelaku lain yang menarik benda itu ke atas menggunakan tali," tandas Heru.

MI membeli mortir itu dari para penyelam seharga Rp 500 ribu per buah. MI kemudian menjualnya ke MH seharga Rp 600 ribu per buah. MH lalu meletakkan mortir itu di gudang besi tuanya. Mortir itu kemudian oleh S, salah satu pegawai MH, dijadikan alas untuk melakukan pengelasan yang berujung meledaknya mortir itu dan menewaskan satu orang.

Setelah peristiwa ledakan yang menewaskan 1 orang dan menyebabkan 5 bangunan rumah dan toko rusak parah itu, polisi menetapkan 7 orang tersangka. Mereka adalah MJ (51), MR (41), SG (43), AU (28) selaku penyelam, serta MH (43) pemilik gudang, MI, pengepul, dan S (19) pekerja gudang besi tua.




(dpe/iwd)


Hide Ads