5 Fakta soal Tewasnya Galang Mahasiswa IPB Saat Penelitian di Pulau Sempu

5 Fakta soal Tewasnya Galang Mahasiswa IPB Saat Penelitian di Pulau Sempu

Hilda Rinanda - detikJatim
Sabtu, 30 Des 2023 12:18 WIB
Mahasiswa IPB yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu ditemukan tewas
Mahasiswa IPB ditemukan nelayan dalam kondisi tewas saat melakukan penelitian di Pulau Sempu/Foto: Dokumen Tim SAR
Surabaya -

Nasib pilu dialami mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) Galang Edhi Swasono (20). Galang ditemukan meninggal dunia di Teluk Semut, sebelah barat daya Pulau Sempu.

Galang meninggal dunia saat melakukan penelitian Herpetofauna (binatang melata jenis amfibi dan reptil) di Pulau Sempu, Kabupaten Malang.

Galang sebelumnya dinyatakan hilang setelah terpisah dengan rombongan mahasiswa lainnya, Rabu (27/12) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazah mahasiswa semester 5 asal Banjarnegara, Jateng itu ditemukan oleh nelayan setempat saat melaut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta-fakta tentang Galang Mahasiswa IPB yang Tewas Saat Penelitian di Pulau Sempu:

1. Awal Galang Ditemukan

Awalnya Tim SAR Gabungan menerima informasi dari nelayan, Jumat (29/12/2023) pagi. Saat itu nelayan melihat ada jenazah yang terapung di Teluk Semut pada pukul 07.30 WIB. Menerima informasi ini, tim SAR gabungan segera melakukan pengecekan di lokasi.

Kepala Kantor SAR Surabaya Muhamad Hariyadi mengatakan, proses evakuasi jenazah korban berjalan lancar.

ADVERTISEMENT

"Jenazah korban berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik evakuasi di pantai Sendang Biru, sekitar pukul 07.50 WIB," ujar Hariyadi dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (29/12/2023).

Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk ditangani lebih lanjut sebelum dibawa pulang oleh pihak keluarga.

2. Dugaan Penyebab Tewasnya Galang

Galang diduga jatuh terperosok dan terhempas ombak hingga mengakibatkan tewas. Hal ini diperkuat dengan sejumlah luka di tubuhnya.

"Korban diduga terpeleset dan kemudian jatuh ke telaga. Di situ lokasinya banyak karang-karang," ujar Kasat Polairud Polres Malang AKP Slamet Subagyo kepada wartawan di Mapolres Malang.

"Kalau dari luka yang ada menunjukkan bekas terpeleset dan terjatuh dari karang dan masuk ke dalam laut," sambungnya.

Subagyo menjelaskan bahwa lokasi jasad korban ditemukan hanya berjarak sekitar 10 menit dari dermaga Pantai Sendangbiru. Tim gabungan menjangkau lokasi dengan menumpang perahu.

"Jaraknya dekat dengan dermaga Sendangbiru. Tapi harus menggunakan perahu, karena lokasinya berupa teluk," jelas Subagyo.

3. Sosok Galang di Mata Keluarga

Meninggalnya Galang itu memukul batin keluarga. Mereka tampak berusaha tegar menunggu proses pemeriksaan di luar gedung Instalasi Kedokteran Forensik RSSA Kota Malang.

Isnaryo (66), ayah kandung Galang mengatakan, dirinya bersama istri dan putra tertuanya tiba di Malang pada Kamis (28/12), malam.

"Kami dapat kabar kemarin (Kamis) jam 11 siang, tiba di sini (Malang), malam kemarin sekitar pukul 22.00 WIB," ujar Isnaryo ditemui di RSSA, Jumat (29/12/2023).

Isnaryo mengungkapkan, Galang merupakan sosok anak yang baik dan rajin beribadah. Ia tak menyangka putranya merupakan ketua kelompok ekspedisi di Pulau Sempu itu.

"Saya nggak nyangka, Galang ketua kelompoknya. Anaknya baik, rajin beribadah," ucapnya.

4. Jenazah Dimakamkan di Banjarnegara

Isnaryo menambahkan jenazah Galang dimakamkan di Banjarnegara.

"Iya setelah, langsung jenazah dibawa ke Banjarnegara," pungkasnya.

5. Penelitian Dihentikan Lebih Cepat

Adanya insiden yang menyebabkan Galang meninggal ini membuat penelitian Herpetofauna di Pulau Sempu selesai lebih cepat alias dihentikan. Sejatinya, penelitian itu dilakukan hingga 3 Januari 2024.

Fajar Rizki, rekan Galang mengatakan, penelitian diikuti 28 mahasiswa dibantu tiga pembimbing yang berasal dari kakak tingkat. Rombongan tiba di Sendangbiru, Kabupaten Malang, pada Rabu (20/12). Kemudian menyeberang ke Pulau Sempu pada esok harinya untuk melakukan penelitian herpetofauna, burung, mangrove, dan goa, yang menjadi ekosistem di cagar alam Pulau Sempu.

"Yang datang 28 orang peserta dan 3 pendamping dari senior atau kakak tingkat, pesertanya dari jurusan yang sama semua, semua semester 5 IPB. Fokusnya pengambilan di sekitar Telaga Lele, Galang (korban) sendiri meneliti herpetofauna seperti ular, kadal," ucap Fajar.




(hil/sun)


Hide Ads