Hujan deras mengguyur Dusun Sidonganti, Desa Ngingasrembyong, Sooko, Mojokerto. Akibatnya, ruang kelas 5 dan 6 SD Negeri Ngingasrembyong di desa setempat ambruk. Tak hanya itu, atap ruang guru, gudang dan musala juga amblas. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Penjaga SDN Ngingasrembyong Amin (52) menjelaskan rusaknya 5 ruangan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, hanya dirinya yang berada di sekolah negeri tersebut.
"Kejadiannya sore tadi sekitar jam 5, hujan sangat deras saja, tidak ada angin," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (22/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amin menuturkan, ruang guru dijadikan gudang sejak sekitar satu tahun lalu. Sebab sebagian dinding ruangan ini sudah miring sehingga hampir roboh. Para guru pun menggunakan ruangan lain di sebelah timur.
"Informasinya sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Kabupaten Mojokerto), tapi tidak direspons. Bangunan itu terakhir kali direhab tahun 2014," ungkapnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa ketika insiden ini terjadi. "Saat kejadian sama sekali tidak ada orang. Hari ini anak-anak mulai libur sekolah. Hanya saya yang ada di sini tadi," terang Amin.
Kepala Desa Ngingasrembyong Kusdianto menuturkan, gedung ruang kelas 5 dan 6 ambruk total. Sedangkan 3 ruangan lainnya hanya amblas bagian atapnya. Yaitu musala, gudang dan ruang guru.
"Atapnya saja yang amblas, kalau dindingnya masih berdiri. Kerangka atap kan masih kayu, mungkin sudah lapuk," terangnya.
Oleh sebab itu, Kusdianto meminta Polsek Sooko agar memasang garis polisi di 3 ruangan yang atapnya amblas. "Supaya anak-anak masuk tanggal 2 Januari nanti tidak main di situ. Karena berbahaya," cetusnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menjelaskan, ambruknya 2 ruang kelas dan 3 ruangan SDN Ngingasrembyong karena hujan deras sore tadi. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Dikarenakan pada saat itu sedang terjadi hujan deras yang mengakibatkan sebagian bangunan ambruk," tandasnya.
(abq/iwd)