Atap SD Negeri Sringonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, rusak usai diterjang puting beliung. Akibat kerusakan tersebut, pelajar yang atap kelasnya rusak terpaksa untuk sementara waktu belajar di luar ruangan.
Kepala SD Negeri Sringonco, Kumaiyah mengatakan kondisi atap yang rusak parah akibat angin puting beliung berada di ruang kelas I serta musala.
"Rusak bagian plafon, ada di ruang kelas I sama musala," terang Kumaiyah kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kondisi kelas rusak, Kumaiyah mengaku kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Meskipun, harus memanfaatkan halaman luar sekolah.
Sedianya, aktivitas belajar mengajar dilakukan secara daring. Namun, jaringan listrik di sekitaran SDN Srigonco masih terputus terdampak angin kencang.
"Jaringan listrik juga masih putus, belum dibenahi. Maka siswa kami belajar tetap dengan tatap muka di halaman sekolah," ujarnya.
Sementara itu, SD Negeri Sringonco sudah membuat laporan terkait dampak angin kencang yang membuat atap ruang kelas dan musala ambruk. Harapannya, perbaikan segera dapat dilakukan.
"Karena kondisi musala tidak rusak parah. Maka rencananya 24 siswa akan mengikuti belajar mengajar di sana. Terutama siswa kelas I," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Malang, Suwadji menuturkan, pihaknya segera meminta koordinator wilayah setempat untuk melakukan pendataan sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam.
"Baru Bantur, untuk sekolah lain belum ada laporan. Kami sudah minta Korwil melakukan pengecekan," kata Suwadji terpisah.
Suwadji meminta penanganan darurat dilakukan bersama desa setempat agar proses belajar mengajar tidak terganggu.
"Saran saya pertama gotong-royong darurat dulu, agar belajar mengajar tidak terganggu, koordinasi dengan pihak desa," pinta Suwadji.
(hil/dte)