Menhub Sebut Ada Investor Mau Ikut Garap Kereta Cepat ke Surabaya

Kabar Nasional

Menhub Sebut Ada Investor Mau Ikut Garap Kereta Cepat ke Surabaya

Herdi Alif Al Hikam - detikJatim
Kamis, 21 Des 2023 09:55 WIB
Jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh pada 12 November 2023 tembus 21.312 orang. Angka itu memecahkan rekor penumpang terbanyak.
Kereta cepat Whoosh (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Surabaya -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka-bukaan soal rencana pemerintah melanjutkan Kereta Cepat menuju Surabaya. Dia menyakini kereta cepat bisa bersaing dengan pesawat.

Dia mengaku pembangunan Kereta Cepat menuju Surabaya bakal menggunakan skema pendanaan creative financing. Saat ini akan ada investor yang mengkaji prakarsa untuk proyek ini, sayangnya dia belum mau merinci siapa dan dari mana investor yang dimaksud.

"Dengan keterbatasan APBN kita akan melakukan creative financing, akan ada investor yang bakal menghubungkan sampai ke Surabaya. Nanti kami bersama yang memprakarsai, akan ada design engineering, kemudian diberikan tender dan jadi pemenang," sebut Budi Karya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2023, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyakini kereta cepat bakal jauh lebih ekonomis bila dibandingkan dengan pesawat.

"Intinya kalau makin panjang kereta cepat itu akan makin ekonomis. Jarak Jakarta ke Surabaya itu 900 kilometer bisa dicapai 2 jam, ini akan lebih kompetitif dibandingkan pesawat udara," sebut Budi Karya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pembangunan kereta cepat menuju Surabaya jauh lebih mudah untuk dilakukan. Pasalnya, pemerintah sudah memiliki pengalaman pembangunan dari Jakarta ke Bandung.

"Mengenai ke Surabaya ini kita akan letakkan dasar itu, akan lebih mudah karena kita sudah tahu susah mudahnya membangun, mendesain, menebaskan tanah, instalasinya, dan mengoperasikan," pungkas Budi Karya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah buka-bukaan terkait peran China di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Menurutnya telah dilakukan joint study antara pemerintah Indonesia dengan China menyangkut proyek tersebut.

"Jadi kita baru mulai kesepakatan dengan pihak China untuk memulai joint study itu tapi butuh waktu lah, nggak mungkin 2 minggu, tapi kita sebagai BUMN joint study bersama China untuk kita melihat feasibility maupun cost project secara keseluruhan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/11/2023).




(hal/fat)


Hide Ads