.webp)
Berkaitan dengan itu, dia pun menyebut peran serta RT/RW yang dinilai paling dekat dengan masyarakat. Baik RT maupun RW, keduanya diharapkan dapat ikut membantu menyukseskan program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Salah satunya terkait stunting.
"Saya minta tolong ini bukan buat saya tapi untuk 2030. Di tahun 2030 jumlah masyarakat produktif dengan yang tidak produktif itu banyak yang produktif. Apakah itu jadi hal baik, atau jadi hal buruk itu tergantung dari anak stunting hari ini," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023).
Pria yang akrab disapa Mas Dhito itu pun berharap, Ketua RT dapat turut aktif memberikan laporan terkait anak stunting di wilayahnya kepada kepala desa. Termasuk membantu mengawal dan mensosialisasikan program penanganan stunting agar tepat sasaran.
Berhubungan dengan hal tersebut, dia pun mengumumkan akan menaikkan insentif bulanan Ketua RT/RW di tahun 2024 mendatang. Hal ini sekaligus sebagai bentuk apresiasinya kepada Ketua RT/RW, yang dinilai telah banyak membantu mensukseskan program pemerintah.
"Insentif RT/RW akan kita naikkan Rp 50 ribu, sampaikan ke teman RT/RW yang lain," kata Mas Dhito.
Baca juga: Pemkab Kediri Akan Perbaiki Pasar Gringging |
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri Agus Cahyono mengungkapkan besaran insentif RT/RW, yang diserahkan kepada 9.356 RT dan 2.755 RW di Kabupaten Kediri setiap bulan.
"Insentif RT/RW (selama ini) per bulan Rp 200 ribu dan diterimakan setiap bulan," terangnya. (akn/ega)
