Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur sedang menyiapkan koridor baru bus Trans Jatim. Koridor baru ini akan melayani rute Gresik-Lamongan.
"Jadi Dishub Jatim menyiapkan Bus Trans Jatim Koridor IV dengan rute awal Terminal Bunder Gresik ke Terminal Paciran Lamongan," kata Kadishub Jatim Nyono di Surabaya, Senin (18/12/2023).
Nyono membeberkan bahwa Bus Trans Jatim Koridor IV rute Gresik-Lamongan akan mulai beroperasi pada pertengahan 2024. Jelang beroperasi, Dishub telah menyiapkan rute yang akan melayani masyarakat di sejumlah wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute yang disiapkan itu diawali dari Teminal Bunder menuju ke Tengger, Gresik. Selanjutnya menuju ke Manyar, Sembayat, Bungah, Sidayu, Sekapuk, dan Panceng.
Setelah dari Panceng, Bus Trans Jatim akan memasuki perbatasan Gresik-Lamongan dan melewati Banjarwati, Lamongan. Rute Koridor IV Bus Trans Jatim kemudian akan diakhiri di Terminal Paciran, Lamongan.
"Dalam waktu dekat atau tahun depan, Bu Gubernur Khofifah Indar Parawansa memerintahkan kami untuk menggarap koridor dari Bunder (Gresik) ke Paciran (Lamongan)," ujarnya.
Mengenai Bus Trans Jatim, Nyono menyatakan bahwa saat ini Dishub Jatim berencana mewujudkan minimal 7 koridor bus. Saat ini yang sudah ada 3 koridor. Bus Trans Jatim koridor 4 akan menghubungkan dengan pelabuhan di Lamongan.
"Nantinya tersambung dengan pelabuhan kita yang ada di sana. Yakni yang tersambung ke arah Pulau Bawean, Pulau Pisau Kalimantan Tengah dan Pelabuhan Garongkong Kabupaten Barru Sulawesi Selatan," ujarnya.
Nyono menambahkan bahwa menurutnya saat ini koridor itu bukan menambah trayek baru melainkan scraping.
"Scraping ini adalah dua trayek bus yang lama ditukar dengan Bus Trans Jatim. Hanya saja yang kami perbaiki adalah layanannya. Seperti tepat waktu, aman, nyaman, dan terjangkau," katanya.
Dengan adanya transportasi publik yang murah ini, kata Nyono, kemacetan dan kecelakaan di jalan raya bisa dikurangi.
"Selain itu masyarakat tidak perlu lagi membeli BBM, tidak perlu kredit kendaraan, sehingga emisi bisa dikurangi. Dan yang paling penting adalah bisa menurunkan angka kecelakaan," jelasnya.
Lebih lanjut Nyono mengatakan tahun depan dia menargetkan bisa menyelesaikan 1,5 koridor. Yakni dari Bunder (Gresik) ke arah Paciran (Lamongan), kemudian yang dari Balongpanggang ke arah Bunder.
"Harapan kami selanjutnya adalah koridor Surabaya-Bangkalan. Semua lintasan koridor yang baru sudah kami study secara ilmiah," ungkapnya.
Saat ditanya terkait anggaran yang dibutuhkan untuk 7 koridor, Nyono menjawab anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 200 Miliar. Nyono juga menjelaskan load factor masing masing koridor yang sudah beroperasi saat ini.
"Koridor 1 sudah 115 persen, untuk koridor 2 masih 50 persen karena tidak boleh masuk Joyoboyo, dan koridor 3 merangkak ke angka 35 persen," katanya.
(dpe/iwd)