7 Puasa Sunah untuk Meningkatkan Ketakwaan

7 Puasa Sunah untuk Meningkatkan Ketakwaan

Savira Oktavia - detikJatim
Senin, 18 Des 2023 16:53 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi doa makan/buka puasa/Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Surabaya -

Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari, dengan niat dan beberapa syarat. Selain puasa wajib, ada beberapa puasa sunah yang dapat dikerjakan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.

Hukum menjalankan puasa terbagi menjadi tiga, yaitu wajib, sunah dan haram. Puasa sunah merupakan amalan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa.

Puasa sunah memiliki berbagai keistimewaan serta keutamaan bagi muslim yang mengamalkannya. Agar pahala berpuasa bertambah, maka seseorang disunahkan melakukan kegiatan lainnya, seperti mengakhiri sahur, segera berbuka jika waktunya sudah tiba, berdoa ketika berbuka puasa, memperbanyak sedekah, menahan lidah, dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut beberapa puasa sunah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.

Puasa Sunah:

1. Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah puasa sunah yang diamalkan pada hari Senin dan Kamis. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Muslim mengungkap bahwa hari Senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Rasulullah senang berpuasa pada hari Senin.

ADVERTISEMENT

Keutamaan puasa di hari Senin dan Kamis dijelaskan dalam sebuah hadis sahih, di mana pada hari itu amal perbuatan manusia akan diperiksa, dan Allah akan mengampuni setiap muslim pada hari tersebut.

2. Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasa sunah yang dikerjakan oleh Nabi Daud As dengan cara sehari puasa dan sehari tidak atau selang-seling. Puasa ini mencerminkan wujud kecintaan Nabi Daud As terhadap Allah SWT.

Salah satu keistimewaan puasa ini adalah ibadah sunah yang paling disukai Allah SWT, dibandingkan amalan puasa sunah lainnya.

3. Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dilakukan selama enam hari setiap bulan Syawal. Umumnya, puasa ini dilakukan setelah hari raya Idul Fitri, yaitu pada 2-7 Syawal.

Ada pula yang mengamalkannya di luar tanggal itu. Akan tetapi tetap mendapatkan keutamaan dari puasa Syawal seakan-akan menjalankan puasa wajib selama setahun penuh.

Bahkan, orang yang menunaikan puasa qadha atau nazar puasanya di bulan Syawal tetap mendapatkan keutamaan, seperti halnya mereka melakukan puasa sunah Syawal.

4. Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan puasa yang dikerjakan pada bulan Asyura. Terdapat tiga tingkatan puasa Asyura, yakni tingkatan paling rendah adalah satu hari pada tanggal 10 di bulan Muharam, dua hari tanggal 9 dan 10 di bulan Muharam, dan tingkatan ketiga adalah di hari kesembilan, sepuluh, serta sebelas di bulan Muharam.

5. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dianjurkan bagi yang hendak berhaji maupun tidak sedang berhaji, terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dua keutamaan puasa sunah ini adalah menghapus dosa setahun sebelumnya dan mendapatkan pahala seperti pahala yang diperoleh oleh Nabi Ayyub.

6. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan pada pertengahan bulan Muharam selama tiga hari, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriyah. Kecuali 13 Dzulhijjah sebab termasuk hari tasyrik atau diharamkan menjalankan puasa.

Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dan at-Tirmidzi menjelaskan bahwa barang siapa yang mengerjakan amalan puasa ini akan mendatangkan pahala sebanyak 10 kali lipat.

7. Puasa Syaban

Puasa Syaban adalah puasa sunah yang diamalkan pada pertengahan bulan Syaban. Salah satu keistimewaan dari puasa ini adalah memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW pada hari akhir nanti.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads