Para pedagang kaki lima (PKL) di area Pantai Kenjeran batu-batu memblokade jalan dengan bak sampah karena tak diperbolehkan berjualan di pinggir jalan. Bak sampah itu digulingkan ke jalan sehingga kendaraan sulit untuk lewat.
Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser menegaskan para PKL terpusat hanya di Sentra Ikan Bulak (SIB). Pinggir jalan area Pantai Kenjeran harus steril agar warga atau wisatawan bisa merasa nyaman.
"Ketika masuk SIB sudah tidak ada toleransi berjualan di luar SIB, baik di Tanggul Jumat maupun pantai batu-batu. Penertiban yang kita lakukan kemarin sudah ada kesepakatan dengan para pedagang. Kurang lebih 70 pedagang sudah dapat tempat SIB, difasilitasi pemkot, tempat, alat jualan, kursi dan meja," kata Fikser saat ditemui detikJatim di Balai Kota, Senin (18/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fikser mengatakan para pedagang memang mengeluh sepi pengunjung bila di SIB. Untuk menyiasati itu, pemkot memusatkan tempat parkir di dalam SIB.
Selain pedagang ikan, pedagang mainan pun juga akan dipusatkan di SIB. Nantinya tidak ada parkiran lagi di seputaran Taman Suroboyo atau pinggir jalan.
"Ada beberapa pedagang mainan juga kita arahlan kami arahkan masuk agar SIB ramai. Kemarin protes ada provokasi. Tapi tidak mengurangi Satpol PP melakukan penertiban di lokasi tersebut. Kami berharap supaya SIB ramai. Kawasan di pinggir pantai bisa bersih, aktivitas biasa, hanya pedagang masuk SIB semua," jelasnya.
Pihaknya dan Dinkopdag Surabaya telah menyosialisasikan kepada para pedagang pinggir jalan dan telah disepakati. Ia juga tak ingin ada rasa iri antara pedagang di dua kawasan di Pantai Kenjeran.
"Kalau yang di dalam keluar lagi, akan memberi peluang. Kalau kita tidak tegas di tanggul jumat yang di batu-batu iri disana boleh di sini gak boleh. Begitupun sebaliknya. Sehingga kita harus tegas. Kita akan terus melakukan penertiban di kawasan tersebut," ujarnya.
Setelah ramai dengan para PKL kemarin Minggu (17/12) pagi, tidak ada kesepakatan antara pemkot dengan pedagang. Karena ditegaskan tetap di SIB dan tidak di pinggir jalan.
"Tidak ada kesepakatan, kita tetap minta mereka masuk ke dalam. Kita tertibkan biar gak berulang. Kalau ada kendaraan di parkiran mau ke pantai parkir SIB, jalan sedikit menikmati pantai, pasti dagangan di SIB laku, parkir kita tata, semua diakomodir di dalam," pungkas Fikser.
(esw/iwd)