Dua remaja perempuan viral berkelahi di tengah jalan di Kota Pasuruan. Rekaman video berdurasi 26 detik itu menunjukkan perkelahian yang tidak imbang.
Salah satu remaja memakai setelan baju warna cokelat lebih dominan dari lawannya yang memakai kaus dan celana warna hitam. perempuan yang memakai baju warna cokelat menjambak, memukul, memiting, membanting, hingga menendang lawannya. Sementara yang lain hanya bisa bertahan. Keduanya juga tampak bergulung-gulung di aspal.
Adegan ini ditonton oleh sejumlah perempuan lain. Saat perkelahian berlangsung, salah satu di antaranya merekam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan-perempuan ini bahkan terdengar cekikikan menertawakan adegan 'smackdown' di depan mereka. Terdengar juga suara seolah menyerapahi salah satu di antara perempuan yang bergulat.
"Peristiwa itu terjadi di jalan area persawahan Kelurahan Krapyakrejo, Gadingrejo, Kota Pasuruan. Kejadiannya Kamis (14/12/2023) pukul 13.30 WIB," ujar Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Aipda M Junaidi.
Junaidi mengatakan perkelahian itu dipicu ketersinggungan ucapan satu kepada yang lain. Bukan karena masalah pacar sebagaimana narasi yang beredar.
"Dua yang berkelahi itu teman sekolah sejak kecil. Kedua orang tua mereka juga tahu pertemanan itu. Masalah itu karena salah satu tersinggung ucapan yang lainnya," jelas Junaidi.
"Nah, kemudian dikompori teman lain sehingga terjadi peristiwa itu. Diduga yang ngompori ya yang merekam," imbuhnya.
Polisi kemudian mempertemukan empat remaja perempuan dan para orang tuanya. Empat remaja perempuan yang dihadirkan ke kantor polisi yakni dua remaja perempuan yang berkelahi, warga Kecamatan Gadingrejo, dan Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Dua remaja perempuan lainnya warga Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, perekam video dan yang melihat kejadian.
"Kedua belah pihak yang berkelahi sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Itu diakui karena kesalahpahaman. Mereka berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi," terang Junaidi.
Pihak yang merekam juga meminta maaf. Ia meminta maaf karena sengaja merekam dan menyebarkannya.
"Mereka menulis surat pernyataan bermaterai," imbuh Junaidi.
Salah satu remaja perempuan yang terlibat perkelahian juga meminta semua orang yang memiliki video agar tidak menyebarluaskannya. Ia meminta video itu dihapus.
"Karena saya dan lawan saya sudah menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Kami mohon semuanya yang memiliki video itu mohon dihapus dan tidak disebarluaskan," kata salah satu perempuan pemeran video 'smackdown'.
(dpe/iwd)