Seperti diketahui pada kegiatan bulan timbang Januari 2023, angka stunting di Kota Batu mencapai 21,1%. Sedangkan pada September 2023 angka stunting di Kota Batu menurun 6,3% menjadi 14,8%.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan bahwa penurunan angka stunting ini adalah hasil kerja keras yang selama ini dilakukan Pemkot Batu bersama kader dan tim percepatan penanganan stunting.
"Penguatan Kader sangat penting dalam mempercepat penurunan stunting di setiap wilayah, Alhamdulillah di Kota Batu angka menurun di 14,3% dari sebelumnya 21,1%. Terimakasih kepada para kader yang tanpa kenal lelah mendampingi tumbuh kembang anak stunting," ujarnya, Minggu (17/12/2023).
Aries menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan langsung yang dilakukan secara rutin. Ditemukan gaya hidup dan gadget (smartphone) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak sehingga anak-anak menjadi susah makan.
"Fenomena penggunaan smartphone yang berlebihan juga salah satu faktor kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Yang penting anaknya tidak nangis dipegangi HP itu juga berpengaruh sekali," terangnya.
RPJMN 2020-2024 mensyaratkan prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 14% di tahun 2024. BKKBN sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting melakukan berbagai upaya salah satunya pendampingan keluarga beresiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga.
(dpe/iwd)