Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Perempuan yang nekat melompat dari lantai 12 Gedung Filkom Universitas Brawijaya (UB), LD (24) merupakan mantan mahasiswi MIPA angkatan 2018. Setahun berkuliah, LD memilih mundur dengan alasan sakit.
Kepala Sub Divisi Humas UB Tri Wahyu Basuki membenarkan bahwa LD dulunya merupakan mahasiswi Fakultas MIPA angkatan 2018. Tapi kemudian mundur sebagai mahasiswi UB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya betul, sesuai data yang ada. Itu tahun 2018, dia masuk sebagai mahasiswa dan diterima di Fakultas MIPA. Terus mengundurkan diri di tahun 2019, karena sakit," terang Tri Wahyu kepada detikJatim, Sabtu (16/12/2023).
Tri Wahyu mengaku pihaknya tak mengetahui detil terkait penyakit yang diderita LD, sampai kemudian memutuskan diri untuk berhenti kuliah.
"Kalau sakitnya apa, kami belum tahu jelas. Cuma dari pihak orang tua disampaikan, itu sakitnya mempengaruhi, sehingga fisiknya tidak bisa kuliah," akunya.
Senada disampaikan Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo yang mengungkapkan bahwa korban memang pernah terdaftar sebagai mahasiswi di Fakultas MIPA UB. Akan tetapi, kemudian mundur. Belakangan diketahui, korban mengalami depresi.
"Korban sebetulnya masuk terdaftar sebagai mahasiswi di Fakultas MIPA.Namun 2019 mengundurkan diri dari fakultas MIPA dan ini sudah sepengetahuan daripada orang tuanya, artinya terhitung mulai tahun 2019, korban ini sudah tidak lagi tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Brawijaya," ungkap Anton.
Anton menjelaskan, semenjak berhenti kuliah karena sakit. Korban kemudian mengisi waktu dengan bekerja di salah satu perusahaan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari orang tua, korban dikenal pendiam.
"Setiap harinya, menurut keterangan orang tua. Sebetulnya korban ini sudah bekerja, di salah satu perusahaan, karena memang sifat daripada korban ini pendiam," jelas Anton.
Anton menambahkan orang tua juga tak mengetahui apakah korban mempunyai masalah sehingga memutuskan untuk bunuh diri. Korban dikenal pendiam dan jarang sekali untuk bercerita.
"Informasi dari orang tuanya korban pendiam, jadi nggak pernah bercerita kepada orang tuanya masalah apa nggak pernah diceritakan, kemarin ibunya sudah kita mintai keterangan," imbuh Anton.
Sampai kini, polisi masih mendalami motif korban nekat bunuh diri. Namun dugaan dari penyakit yang dialami, mendorong korban untuk mengakhiri hidupnya seperti itu.
"Kemungkinan masih keterangan orang tuanya pun pada saat resign dari FMIPA karena punya penyakit. Pada saat masuk itu pun akhirnya dia sakit, akhirnya dia mengundurkan diri," tegas Anton.
Sebelumnya, mahasiswa Filkom UB digegerkan dengan adanya temuan jenazah seorang perempuan di lantai 4 pada Kamis (14/12/2023). Korban diketahui tewas usai melompat dari lantai 12.
(hil/iwd)