Keberadaan HP Guru SD yang Bunuh Diri Bersama Istri dan Anak Masih Misteri

Keberadaan HP Guru SD yang Bunuh Diri Bersama Istri dan Anak Masih Misteri

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 14 Des 2023 20:51 WIB
Pesan yang tertulis di kaca rias kamar tempat Guru SD ditemukan tewas diduga bunuh diri bersama istri dan putrinya.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Beban kewajiban keuangan hingga dugaan jeratan utang pinjol yang harus ditanggung guru SD di Malang berinisial WE membuatnya nekat bunuh diri bersama istri dan anaknya. Namun, keberadaan HP korban hingga saat ini masih menjadi misteri. Polisi belum menemukan barang itu.

"Ponsel korban (WE) masih belum ditemukan," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan usai olah TKP bersama Labfor Polda Jatim, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelusuran keberadaan HP milik WE dilakukan polisi, untuk mengungkap dugaan bahwa korban terjerat pinjaman online. Karena diketahui hanya WE yang memiliki beban kewajiban keuangan.

Menurut Gandha, WE pernah menyampaikan kepada AKE (12), putrinya yang tidak turut serta diajak mengakhiri hidup, bahwa HP milik ayahnya rusak akhir pekan lalu. Sejak saat itu, kata Gandha, AKE tidak pernah lagi melihat WE memegang HP.

ADVERTISEMENT

"Adik saudara AKE, belum pernah melihat bapaknya ini menggunakan handphone lagi. Sejak disampaikan bahwa HP bapak WE ini rusak pada 10 Desember lalu," tuturnya.

Meski begitu, polisi memastikan bahwa beban kewajiban keuangan (hutang) hanya dimiliki oleh WE, bukan istrinya. Namun sejauh ini belum ditemukan adanya teror atau penagihan hutang akibat pinjaman online (pinjol).

"Tidak (pinjol), kenapa belum menemukan fakta tersebut yang pertama. Kedua diperkuat keterangan dari adik saudara K bahwa HP yang bersangkutan (WE) rusak," jelas Gandha.

Gandha menambahkan bahwa berdasarkan penyelidikan juga belum ditemukan fakta bahwa WE memang memiliki utang di pinjol. Namun, dari keterangan sejumlah saksi, utang itu didapatkan dari perseorangan.

"Belum mendalami (jumlah hutang) yang jelas yang bersangkutan (WE) memiliki beban utang. Dan sementara kami menemukan faktanya orang perseorangan. Karena sampai saat ini keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA (WhatsApp) teror identik pinjol," tegasnya.

WE selama ini berprofesi sebagai guru SD negeri di Kota Malang. Selain mengajar, WE diketahui juga memberikan les atau tambahan pelajaran secara privat.

Sepekan sebelum kejadian, WE sempat menyampaikan bahwa dirinya tidak sanggup untuk membayar kewajiban keuangan yang dimiliki. Fakta itu ditemukan polisi dari keterangan sejumlah saksi.

"Ada beban keuangan, ada beberapa saksi yang menyampaikan korban bapak WE ini sempat memberitahu 'sepertinya saya tidak bisa mengembalikan'. Itu disampaikan beberapa hari, kurang lebih 1 minggu sebelum kejadian," pungkas Gandha.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads