Misteri Motif Guru SD di Malang Bunuh Diri Bersama Anak dan Istri

Misteri Motif Guru SD di Malang Bunuh Diri Bersama Anak dan Istri

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 13 Des 2023 11:17 WIB
Guru SD di Malang sekeluarga bunuh diri
Pesan yang ditulis WE di meja rias sebelum bunuh diri bersama istri dan anaknya. (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Kasus guru SD ditemukan tewas yang diduga bunuh diri bersama istri dan anaknya masih menyimpan misteri. Ada tanda tanya besar yang belum terjawab soal motif ayah, ibu dan anaknya itu mengakhiri hidup di dalam kamar di rumah Jalan Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44) yang berprofesi sebagai guru SD, sang ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP. Mereka meninggalkan AKE, kembaran RY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, penyebab kematian menguat pada bunuh diri. Ada sejumlah temuan petugas di lokasi kejadian.

Di lokasi, polisi menemukan gelas yang mengeluarkan bau menyengat di sekitar mayat korban. Petugas juga menemukan bungkus obat nyamuk cair di tempat sampah.

ADVERTISEMENT

"Informasi dan fakta yang ditemukan di lapangan, dua mayat berjenis kelamin perempuan ini mulutnya mengeluarkan busa. Sekitar mayat ada gelas masih berbau menyengat, dan di tempat sampah ada tempat bungkusan obat nyamuk cair," ujar Gandha di lokasi kejadian, Selasa (12/12/2023).

"Kemudian di sekitar TKP ditemukan sisa obat nyamuk, gelas, pisau juga ditemukan di dalam kamar. Jadi, dugaan sementara mengarah sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga," sambungnya.

Sementara itu, sang ayah ditemukan dengan kondisi tangan tersayat. Gandha menyebut, WE mengalami luka cukup dalam akibat sayatan. Korban langsung dilarikan warga ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya, setelah tiba di rumah sakit korban terlebih dulu meninggal dunia.

"Lukanya cukup dalam akibat sayatan, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Singkat cerita, informasi, meninggal di rumah sakit," sebutnya.

Gandha menjelaskan, kondisi rumah atau TKP hanya memiliki 1 akses pintu. Pihaknya tidak menemukan kerusakan di jendela rumah maupun barang milik korban yang hilang.

Saat disinggung soal motif, polisi mengaku belum bisa memastikan motif di balik kejadian itu.

"Belum bisa dipastikan, masih kami dalami. Mohon doanya. Ini masih kami dalami terkait motif," pungkas Gandha.

Sebelumnya, polisi menemukan pesan terakhir yang diduga ditulis oleh WE di kaca rias kamar. Pesan itu ditujukan kepada putri kembar mereka berinisial AKE (12), yang merupakan saudara kembar RY. AKE menjadi orang pertama yang mengetahui kejadian ini.

Begini pesan yang ditulis WE di kaca rias:

'Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak
Papa'




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads