Guru SD Bunuh Diri Bersama Istri-Anak, Polisi Temukan Bungkus Obat Nyamuk

Guru SD Bunuh Diri Bersama Istri-Anak, Polisi Temukan Bungkus Obat Nyamuk

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 12 Des 2023 17:17 WIB
Guru SD dan keluarganya di Malang ditemukan tewas bunuh diri.
Polisi temukan sisa obat nyamuk cair di kamar tempat guru SD Malang dan keluarganya bunuh diri. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang guru SD bersama istri dan putrinya di Malang ditemukan tewas di dalam kamar rumah kontrakan yang telah mereka tempati selama 7 tahun di Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Malang. Kematian mereka diduga karena bunuh diri.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dan hasil olah TKP ditemukan sejumlah fakta yang memperkuat dugaan korban bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, sang ibu serta satu korban anak perempuan saat ditemukan bagian mulutnya mengeluarkan busa. Selain itu, polisi juga menemukan gelas yang mengeluarkan bau menyengat di sekitar mayat korban. Selain itu, polisi juga menemukan bungkus obat nyamuk cair di tempat sampah.

"Informasi dan fakta yang ditemukan di lapangan, 2 mayat berjenis kelamin perempuan ini mulutnya mengeluarkan busa. Sekitar mayat ada gelas masih berbau menyengat. Dan di tempat sampah ada tempat bungkusan obat nyamuk cair," ujar Gandha di lokasi kejadian, Selasa (12/12/2023).

ADVERTISEMENT

"Kemudian di sekitar TKP ditemukan sisa obat nyamuk, gelas, pisau juga ditemukan di dalam kamar. Jadi, dugaan sementara mengarah sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga," sambungnya.

Gandha Syah menambahkan untuk satu korban lain berjenis kelamin laki-laki merupakan kepala rumah tangga. Dia ditemukan dalam kondisi pergelangan tangan bagian kiri mengalami luka sayatan.

Luka itu yang diduga mengakibatkan korban meninggal saat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Untuk yang bapak, itu luka sayat di pergelangan tangan kiri, satu cukup dalam, satunya tidak. Sehingga mengeluarkan darah yang cukup banyak. Korban meninggal di rumah sakit," imbuhnya.

Gandha mengaku pihaknya terus mendalami kematian satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu serta satu anak ini. Apakah kematian itu karena bunuh diri atau faktor lain. Sekaligus motif dibalik kejadian itu.

"Untuk faktanya kita menemukan bahwa mayat dua orang ini (perempuan) mulutnya mengeluarkan busa, kemudian di dekat mayat ada gelas, tidak jauh dari TKP di tempat sampah ditemukan, sisa sachet obat nyamuk cair," tegas Gandha.

"Belum bisa dipastikan, masih kami dalami, mohon doanya. Ini masih kami dalami terkait motif," sambungnya.

Gandha menjelaskan, bahwa kondisi rumah atau tempat kejadian hanya memiliki akses satu pintu. Pihaknya tidak menemukan adanya kerusakan di lokasi kejadian, ataupun barang milik korban yang hilang.

"Masih kami dalami, yang jelas kalau kami lihat dari TKP, rumah ini hanya ada satu pintu masuk dan pintu keluar, memang di belakang ada jendela, tetapi, tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak ada kerusakan, untuk barang yang hilang, tidak ada, masih tersusun rapi. Korban ini satu guru, satunya buka usaha bikin kue," pungkasnya.

Sebelumnya telah diungkapkan oleh polisi identitas ketiga jenazah itu diketahui berinisial WE (44), sang ayah, kemudian istrinya SU (40), dan putrinya RY (13) yang masih duduk di kelas 7 SMP.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads