BMKG mengeluarkan peringatan waspada pasang air laut maksimum di pesisir Jawa Timur. Peringatan ini berlaku mulai 11 hingga 17 Desember 2023.
Pasang air laut maksimum ini terjadi karena fenomena fase bulan baru atau new moon. Akibatnya di bulan Desember 2023 ini timbul potensi pasang maksimum dan surut minimum dengan ketinggian pasang maksimum mencapai 120-160 cm dari rata-rata ketinggian muka air laut.
Beberapa wilayah yang mungkin terdampak pasang maksimum ini di antaranya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan ketinggian air mencapai 120-160 cm. Pasang air laut diperkirakan terjadi pukul 20.00-02.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian di kawasan Surabaya Barat meliputi Gresik, Lamongan, dan Tuban diperkirakan pasang air laut setingggi 120-130 cm pukul 21.00-24.00 WIB.
Selanjutnya di Surabaya Timur mencakup Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Kenjeran, dan Madura dengan ketinggian air laut antara 120-140 cm yang diprediksi terjadi pukul 21.00-01.00 WIB.
Serta wilayah Kalianget termasuk Pamekasan dengan ketinggian air laut mencapai 120-140 cm dari pukul 20.00-24.00 WIB. Dampak dari pasang maksimum ini bisa timbul banjir rob di beberapa wilayah.
Prakirawan Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menyebutkan bahwa banjir rob ini bersifat korosif, sehingga masyarakat perlu berhati-hati.
"Hindari jalan-jalan yang tergenang oleh banjir rob karena bersifat korosif terhadap benda yg terbuat dari unsur besi," kata Ady saat dihubungi detikJatim, Senin (11/12/2023).
Selain itu banjir rob ini juga bisa mengganggu aktivitas dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai dan harua selalu mengikuti informasi dari BMKG.
"Kami imbau agar selalu mengikuti informasi dari BMKG. Kemudian bagi pemilih tambak juga agar meninggikan tanggulnya menghindari potensi air yang meluber," pungkasnya.
(irb/fat)