Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan saat ini dalam proses pengerjaan. Seiring itu, Lamongan juga tengah mempersiapkan dokumen Rencana Tata Bangun dan Lingkungan (RTBL) terhadap JLU tersebut.
Kadis Kominfo Lamongan Sugeng Widodo mengungkapkan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Lamongan tengah mempersiapkan dokumen RTBL JLU tersebut. Pembuatan dokumen RTBL JLU berdasarkan dokumen RTRW dan skenario pengembangan wilayah.
"Sesuai arahan Pak Bupati Lamongan, Dinas PRKP, dan CP Lamongan memang tengah mempersiapkan dokumen RTBL JLU, yang tentunya berdasarkan dokumen RTRW dan skenario pengembangan wilayah," kata Sugeng Widodo kepada wartawan, Sabtu (9/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jalan Lingkar Utara Lamongan Mulai Dibangun |
Di dalam RTBL ini, ungkap Sugeng, JLU Lamongan direncanakan memiliki fasilitas publik seperti ruang terbuka publik, SPBU, rest area, sentra kuliner, dan parkir kendaraan besar. Nantinya koridor JLU diharapkan bisa sebagai kawasan komersial, pergudangan, perumahan yang ramah lingkungan.
"Dokumen ini yang nantinya sebagai dasar mengarahkan jalannya pembangunan dan mengendalikan pertumbuhan fisik kawasan," ujarnya.
JLU yang saat ini sudah mulai proses pengerjaan di Dusun Plalangan, Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan ini memang sudah digagas lama, yaitu sejak masa Bupati Lamongan dijabat Masfuk. Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, tutur Sugeng, berharap nantinya cita-cita mewujudkan JLU bisa terwujud dan bermanfaat.
Saat ini, ruas JLU yang dibangun antara Desa Plosowahyu di Kecamatan Lamongan hingga Kelurahan Sidokumpul di Kecamatan Lamongan. Meski jalan lingkar utara adalah proyek pemerintah pusat, namun Pemkab Lamongan melalui PU Bina Marga tetap mengikuti perkembangan JLU tersebut.
"Ada dua sesi untuk pengerjaan JLU, satu sesi sudah ada pemenang dari Jakarta. Untuk yang sesi kedua adalah dari Deket menyambut ke Barat di Kelurahan Sidokumpul," ujarnya.
Menurut Sugeng, Pemkab Lamongan turut membantu dana untuk pembebasan sebagian lahan yang akan dipakai JLU sebesar Rp 50 miliar. Sugeng mengaku Lamongan patut bersyukur akhirnya jalan lingkar utara bisa terwujud.
Sebab, jalan lingkar utara bisa mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di sepanjang jalan nasional. Tepatnya, mulai Jalan Jaksa Agung Suprapto - Jalan Panglima Sudirman.
(irb/fat)