Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono mengatakan pementasan yang digelar di pelataran parkir Pasar Pon tersebut, menampilkan berbagai atraksi. Mulai dari kesenian jaranan Turangga Yaksa hingga pentas musik.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan cooling system menuju Pemilu 2024 yang aman dan damai," kata Gathut, Sabtu (9/12/2023).
Selain pentas seni, pihaknya juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga perdamaian dan tali persaudaraan di antara warga. Perbedaan pilihan dinilai merupakan hal yang wajar dalam setiap even pemilihan umum.
"Dalam Pemilu pasti ada perbedaan, tapi jangan sampai perbedaan itu membuat masyarakat terpecah. Persaudaraan dan kerukunan harus tetap terjaga," jelasnya.
Pihaknya menyampaikan, aparat kepolisian akan membantu kelancaran Pemilu dari sisi keamanan. Ia juga memastikan polisi netral dalam Pemilu.
"Kami memastikan polisi netral," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Menurutnya, perbedaan pilihan adalah hal biasa dalam pemilihan umum.
Ia mengajak para tim kampanye untuk berkampanye dengan cara yang baik, dan tidak memicu terjadinya perselisihan di antara masyarakat.
"Pemilu hanya lima tahun sekali, jadi apapun warnanya, apapun pilihannya, yang penting dijaga tensinya agar semuanya baik-baik saja," kata M Nur Arifin.
(irb/fat)