Ada yang baru di Surabaya saat Pemilu 2024. Untuk pertama kalinya penghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) dan Griya Wredha di Surabaya bakal bisa langsung mengikuti pesta pemilu 2024 di tempat mereka berada.
KPU Kota Surabaya telah mempersiapkan TPS yang akan dibuat di Liponsos dan Griya Wredha. TPS ini dibuat untuk menyalurkan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.
"Ini baru pertama kali setelah adanya judicial review, yang mana mereka-mereka ini punya hak untuk memilih dan untuk dipilih. Makanya, KPU bersama kami akan memfasilitasi mereka dalam menggunakan hak pilih," ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin, Selasa (5/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari pencoblosan nanti akan ada 2 TPS yang didirikan di Liponsos Surabaya. TPS Pertama khusus untuk warga binaan Liponsos ber-KTP Surabaya, misalnya warga telantar yang tidak punya keluarga, maka diampu oleh Pemkot Surabaya dan akan masuk ke TPS khusus.
TPS kedua adalah TPS reguler bagi warga binaan yang saat masuk ke Liponsos tidak ditemukan administrasi kependudukan. Biasanya, saat akan masuk ke Liponsos akan dicek biometrik dan ketika tidak terdeteksi atau tidak ditemukan yang bersangkutan warga mana, mereka akan dianggap ber-KTP Surabaya dengan alamat di Liponsos Keputih.
Sedangkan di Griya Wredha, hanya akan tersedia 1 TPS Reguler. Harapannya, para lanjut usia di sana bisa lebih mudah dan lebih dekat saat hendak menyalurkan hak pilihnya.
"Ketika teman-teman KPU berkoordinasi dengan kami, kami diminta untuk menyiapkan data-datanya. Makanya kami masih pastikan lagi data-datanya yang masuk ke dalam daftar pemilih," ujarnya.
Anna mengatakan bahwa pihaknya tidak sembarangan memasukkan warga binaan Liponsos ke dalam daftar pemilih. Sebab, ODGJ disana berbeda-beda tingkat gangguan jiwanya, sehingga harus dipilah mana yang memungkinkan memberi hak suara.
"Tentunya kami terus melakukan asesmen dan monitoring gangguan kejiwaannya, kalau sekiranya masih labil dan emosinya belum stabil, tentu tidak akan kami masukkan, karena khawatir juga nanti akan mengganggu di TPS," jelasnya.
Ia memastikan bahwa proses pemilihan di Liponsos dan di Griya Wredha sama seperti TPS lainnya. Bedanya pada pendampingan khusus.
"Untuk pendampingan khusus itu, kami belum tahu prosesnya seperti apa dan bagaimana, yang jelas kami diminta KPU untuk menyiapkan 7 orang pendamping dari Dinsos," ujarnya.
KPU Surabaya diharapkan segera melakukan sosialisasi kepada para pendamping dari Dinsos, penghuni Liponsos dan Griya Wredha. Karena mereka ini perlu diberikan sosialisasi khusus tentang proses pencoblosan mulai awal hingga akhir.
"Semoga segera ada sosialisasi ke Liponsos dan juga Griya Wredha tentang proses pencoblosan nanti," pungkasnya.
(dpe/iwd)