Di tengah perkembangan zaman yang diiringi perubahan gaya hidup serta inovasi produk makanan dan minuman, es puter yang dibuat dengan cara tradisional semakin jarang dijumpai. Tetapi bukan berarti tidak ada. Salah satu penjual es puter tradisional yang bertahan hingga kini adalah Tugino.
Pria 65 tahun yang tinggal di Gedangan, Sidoarjo itu masih setia berjualan es puter. Setiap hari dia mengayuh gerobak es puter dan menjajakan dagangannya kepada pelanggan di sekitar kawasan Gedangan.
Tugino mengungkapkan dirinya membuat dan menjual sendiri es puternya. Dia berjualan dengan mengayuh gerobaknya berkeliling di sekitar Aloha, Gedangan. Tiap hari ia berjualan sejak pagi bahkan hingga malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang telah berjualan es puter sejak 1980 atau selama kurang lebih 43 tahun itu terlihat begitu ramah saat melayani para pembeli. Dia sajikan es puter itu dengan senyuman.
"Saya jualan mulai muda sampai tua. Saya ke sini jualan mulai tahun 1980," ujar Tugino saat ditemui detikJatim di Jalan Ahmad Yani Gedangan, Sidoarjo, (5/12/2023).
![]() |
Meski sudah lama berjualan ss puter Tugino tetap dijual dengan harga yang sangat murah. Hanya Rp 2.000 per porsi. Dia mengaku tidak merugi meski menjual es puter dengan harga segitu.
Dia enggan menaikkan harga es yang dia jual karena masih cukup banyak anak-anak yang menjadi pelanggannya. Walaupun tak jarang pula es puter yang dia jual sepi pembeli.
"Ya jenenge nyambut gawe. Kadang rame, kadang sepi," kata Tugino.
Pria yang sebenarnya berasal dari Klaten, Jawa Tengah itu menyebutkan bahwa dirinya akan tetap berjualan es puter setiap hari kepada para pembeli, karena ternyata masih cukup banyak penikmatnya yang kemudian menjadi pelanggan tetap. Terutama anak-anak.
Es puter Tugino ini juga memiliki rasa yang enak, perpaduan antara es dengan mutiara dan roti menjadi pelengkap. Es puter ini juga sangat cocok dikonsumsi di tengah cuaca panas.
(dpe/iwd)