Dua pelajar MAN 2 Blitar, ASG (18) dan MFR (18) tewas usai tertabrak kereta api (KA) Penataran di perlintasan tanpa palang pintu Jalan Duwet Lingkungan Pandean Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wling, Kabupaten Blitar. Tabrakan itu diduga terjadi karena EWS (early warning system) tidak berfungsi atau mati.
Pantauan detikJatim di lokasi, terdapat sebuah EWS di perlintasan kereta api itu. Namun, EWS itu tidak berfungsi saat ada kereta api yang melintas. Sehingga, dua pelajar yang tewas tertabrak KA diduga tidak mengetahui saat ada kereta yang melintas.
"Lampu sirenenya (EWS) tidak nyala. Sepertinya lampu sirene sudah lama tidak nyala," kata salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya saat ditemui detikJatim di lokasi kejadian, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga mengaku mendengar suara benturan yang cukup keras saat kejadian. Selanjutnya, beberapa warga mencari sumber suara.
"Iya sempat dengar, ada suara benturan keras. Setelah keluar rumah ternyata ada pengendara tertabrak kereta api," ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Wlingi Polres Blitar AKP Eko Prasetyo S mengatakan, akan mengecek lampu sirene di perlintasan tanpa palang pintu yang tidak berfungsi. Sebab, pihaknya masih fokus melakukan evakuasi terhadap para korban.
"Ada (EWS), tapi masih kita dalami apakah benar tidak berfungsi atau seperti apa," kata Eko, Senin (4/12/2023).
(hil/dte)