Kisah Pohon Menangis yang Dibumbui Cerita Mistis

Jatim Flashback

Kisah Pohon Menangis yang Dibumbui Cerita Mistis

Suki Nurhalim - detikJatim
Sabtu, 02 Des 2023 15:25 WIB
Pada November 2014, ada pohon sono kembang di Blitar yang bikin gempar. Pohon tersebut mengeluarkan air seperti tetesan air mata, sehingga disebut pohon menangis.
Warga di bawah pohon menangis di Blitar/Foto: Irvan Fauzi
Blitar -

Pada November 2014, ada pohon sono kembang di Blitar yang bikin gempar. Pohon tersebut mengeluarkan air seperti tetesan air mata, sehingga disebut pohon menangis.

Pohon sono kembang tersebut berada di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Pohon milik Agus Sunarko itu seketika menjadi tontonan masyarakat.

Menurut Agus, pohon setinggi kurang lebih 15 meter itu sudah 10 hari mengeluarkan air seperti pohon menangis, terhitung hingga Senin (3/11/2014). Ia merasa ada yang aneh dengan pohon tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya saya mengetahui saat saya jalan-jalan pagi. Saat itu saya lihat kok di bawah pohon ini basah. Sedangkan di bawah pohon lain tidak," kata Agus, saat berbincang dengan wartawan di rumahnya.

Pantauan detikJatim waktu itu, air yang keluar berasal dari ranting dan daun yang berada di pucuk. Jika berada di bawah pohon tersebut, maka akan merasakan bulir-bulir air jatuh seperti hujan gerimis. Anehnya, pohon tersebut hanya mengeluarkan air pada malam hari.

ADVERTISEMENT

"Hanya malam saja Mas (keluarnya) mulai sekitar pukul 18.00 sampai subuh," imbuh Agus.

Kisah Pohon Menangis Bikin Gempar

Kisah pohon menangis itu langsung beredar di media sosial. Maka tak heran banyak warga yang berdatangan ingin melihat secara langsung pohon tersebut.

Tak hanya dari Blitar, warga yang datang juga berasal dari Tulungagung, Kediri, Malang, dan Ponorogo. Seperti Saktia yang mengaku medapat info dari temannya. Ia kemudian berangkat ke Blitar untuk melihat dengan kasat mata.

"Rame Mas di-upload foto-fotonya. Saya penasaran terus datang ke sini. Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Aneh tapi nyata," kata Saktia.

Kisah Pohon Menangis Dikaitkan dengan Hal Mistis

Banyak warga yang percaya air dari pohon tersebut membawa berkah. Seperti yang disampaikan Wieke Eritantina Ayu yang datang dengan suaminya.

"Saya tadi mencoba merasakan air yang menetes. Ya siapa tahu ada berkah dari semua ini," kata Wieke.

Kisah mistis pun menyeruak, membumbui kisah pohon menangis. Kabar yang beredar, pohon tersebut menangis karena ada arwah yang mati penasaran karena kecelakaan. Entah benar atau tidak, namun warga waktu itu terlanjur percaya jika pohon rersebut benar-benar menangis.

Penjelasan Ahli soal Pohon Menangis di Blitar

Fenomena yang dianggap aneh oleh sebagian masyarakat itu mendapat perhatian seorang ahli tanaman dari Perhutani Blitar, Muchid. Menurut Muchid, pohon menangis tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah.

"Jadi fenomena ini lumrah meski jarang. Ada 2 kemungkinan, yang pertama pohon tersebut mengalami kelainan genetik. Air yang seharusnya habis dalam proses fotosintesis, tidak habis. Nah kelebihan air ini akhirnya jatuh," ungkap Muchid, saat berbincang dengan detikJatim, Rabu (6/11/2014).

Kemungkinan kedua menurut Muchid, tapak atau spot pohon tersebut berada di atas sungai bawah tanah. Sehingga tekanan air sangat kuat.

"Namun kemungkinan kedua ini kecil. Karena pohon yang sama di dekat lokasi tidak mengeluarkan air," sambung Muchid.

Lalu mengapa pohon tersebut hanya mengeluarkan air pada malam hari? Menurut Muchid, itu karena terjadinya penguapan saat siang hari.

"Paparan sinar matahari secara langsung membuat air menguap. Sehingga air tidak ada yang jatuh di siang hari," tambah Muchid.

Muchid pun mengingatkan fenomena tersebut sangat logis. Sehingga masyarakat diminta tidak mudah percaya dengan isu mistis yang menyertai cerita pohon menangis tersebut.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(sun/iwd)


Hide Ads