Diare bisa diderita siapa saja. Penyebab diare pun beragam, salah satunya karena mengonsumsi makanan tidak sehat maupun yang terkontaminasi bakteri. Diare karena salah makan jika tidak ditangani dengan baik, bisa membahayakan tubuh.
Masalah kesehatan ini bisa disebabkan berbagai faktor seperti masalah makan, parasit yang masuk tubuh lewat makanan atau air, hingga radang usus. Diare sendiri merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan sering dianggap sepele.
Baca juga: 8 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia |
Pengertian Diare
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar dengan kondisi tinja encer ataupun cair. Pada umumnya, diare terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diare biasanya berlangsung kurang dari 14 hari, tetapi terkadang lebih dari 14 hari. Biasanya diare sembuh dengan sendirinya, tetapi diare yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi fatal.
Menurut World Health Organization (WHO), diare adalah kondisi buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, frekuensinya bisa tiga kali atau lebih dalam 24 jam.
Diare merupakan penyakit karena faktor lingkungan yang disebabkan infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, hingga protozoa. Penularannya secara fekal-oral. Bahkan, diare menjadi penyakit endemis di Indonesia, dan potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai kematian.
Penyebab Diare
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab diare. Umumnya, gangguan pencernaan ini terjadi akibat beberapa hal berikut ini.
- Bakteri escherichia coli. Jenis bakteri ini bisa menginfeksi perut dan menyebabkan buang air besar. Bakteri ini biasanya ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar.
- Rotavirus menjadi penyebab paling umum dari diare akut pada anak-anak seperti flu, norovirus, atau rotavirus.
- Parasit organisme kecil yang bisa ada dalam makanan atau air yang terkontaminasi.
- Intoleransi atau sensitivitas terhadap makanan seperti laktosa dan fruktosa.
- Alergi makanan.
- Efek samping obat-obatan tertentu seperti antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium.
- Penyakit yang memengaruhi lambung, usus kecil, atau usus besar seperti penyakit crohn.
- Masalah dengan fungsi usus besar seperti sindrom iritasi usus besar.
- Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.
Sebagian besar diare disebabkan infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, peradangan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan diare yang berlangsung lama.
Gejala Diare
Selain disebabkan berbagai faktor, gejala diare pun dapat bervariasi. Namun, gejala yang paling sering terjadi di kalangan orang-orang yang menderita diare adalah sebagai berikut.
- Perut mulas.
- Pusing, lemas, dan kulit terasa kering.
- Sulit menahan buang air besar.
- Buang air besar (tinja encer) atau bahkan berdarah.
Cara Mengobati Diare
Jika terlanjur salah makan hingga menyebabkan diare, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencegah dehidrasi. Mencegah tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi menjadi pengobatan utama diare.
Penderita diare bisa meminum cairan elektrolit untuk mengisi cairan tubuh yang hilang karena diare. Bisa juga mengonsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat anti diare yang tersedia di toko obat untuk mempercepat pemulihan diare.
Apabila masalah diare tidak kunjung sembuh bahkan semakin parah, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan seperti antibiotik, pereda nyeri, hingga obat untuk memperlambat gerakan usus.
Tips Mencegah Diare
Untuk menghindari diare, orang harus selalu menjaga kebersihan diri dan makanan. Seperti mencuci buah dan sayur sebelum dimakan, menghindari makan atau minum air yang belum dimasak sampai matang, dan rajin mencuci tangan.
Itulah beberapa informasi seputar diare, penyebab, gejala, beserta pengobatannya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)