Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan ini diberikan dalam Jambore Kehutanan Sosial Jawa Timur di Ubaya Training Center, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/11).
Ia mengungkapkan penghargaan gubernur ini diberikan pada kepala daerah muda ini terkait pengelolaan kehutanan sosial. Ia dinilai sangat mendukung, memfasilitasi, dan memberikan pendampingan dalam pengembangan usaha dan perizinan produk kelompok tani hutan di daerahnya.
"Saya ini hanya kedapatan berkahnya saja, bahwa banyak masyarakat saya yang sangat luar biasa untuk mengelola hutan. Hutannya lestari dan ekonominya juga berjalan dengan baik sehingga Kabupaten Trenggalek diganjar menjadi salah satu Kabupaten dengan pengelolaan kehutanan sosial yang terbaik," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain penghargaan untuk bupati, lanjutnya, Gapoktan Hutan Laskar Bumi dan CDK Trenggalek juga mendapatkan juara dalam kegiatan jambore ini. Laskar Bumi sendiri meraih juara 2 dalam kategori Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan pencatatan nilai transaksi nilai ekonomi terbesar se-Jawa Timur.
Sementara itu, CDK Trenggalek meraih juara 3 dalam kategori kelompok perhutanan sosial dengan komoditas biji kopi terbaik se-Jawa Timur. Ketiga penghargaan ini diserahkan langsung oleh Khofifah saat membuka kegiatan Jambore Perhutanan Sosial Daerah yang diyakini digelar pertama kali di Tanah Air.
Ia mengaku berterima kasih atas apresiasi yang diberikan. Sebab hal ini menjadi motivasi dan menyadarkan jika pelestarian lingkungan tidak harus mengorbankan nilai ekonomi.
"Karena tadi terbukti, salah satunya laskar bumi membuktikan bahwasanya salah satu kelompok tani hutan dengan nilai tukar ekonomi 3 besar tertinggi se-Jawa Timur. Kemudian komoditas Kopi, ini komoditas kehutanan yang katanya bibitnya Trenggalek juga 3 besar terbaik di Jawa Timur. Jadi saya mengucapkan selamat," ujarnya.
Dengan diraihnya 3 penghargaan ini, ia bertekad melanjutkan program yang telah dijalankan. Pihaknya juga bercita-cita menjadikan Trenggalek sebagai kabupaten yang net zero karbon city di tahun 2045.
Adapun saat ini Pemkab Trenggalek bersama DPRD tengah menyusun RPJPD juga mendorong Trenggalek bisa menuju net zero karbon city di tahun 2045.
"Nanti peran kehutanan itu menjadi sangat penting. Tidak hanya seperti Ibu Gubernur tadi sampaikan, sedekah oksigen saja, tapi juga harapannya bisa menyumbang ekonomi berkelanjutan bagi Kabupaten Trenggalek," pungkasnya.
(ncm/ega)