Tercemar Limbah Kotoran Sapi, Sungai Keyang Ponorogo Berbau-Berubah Warna

Tercemar Limbah Kotoran Sapi, Sungai Keyang Ponorogo Berbau-Berubah Warna

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 28 Nov 2023 14:55 WIB
Air sungai di Ponorogo tercemar limbah kotoran sapi
Air sungai di Ponorogo tercemar limbah kotoran sapi (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Warga di sepanjang aliran Sungai Keyang, Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Ponorogo mengaku resah. Sebab, aliran sungai saat ini dipenuhi kotoran sapi hingga mengeluarkan bau menyengat dan berubah warna.

Warga khawatir lantaran endapan kotoran sapi bisa membuat sedimentasi pada sepanjang aliran sungai. Padahal, sungai ini juga mengarah ke Waduk Bendo. Satu-satunya waduk di Ponorogo sebagai sumber pengairan sawah.

Pantauan detikJatim, air sungai yang tercemar limbah kotoran sapi ini berwarna kehijauan dan berbuih. Selain itu, air sungai juga kerap berbau kotoran sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga Ngadirojo, Arif Santoso mengatakan limbah kotoran sapi ini sebenarnya sudah lama mencemari sungai. Penyebabnya berasal dari sentra sapi perah yang ada di hulu sungai di Kecamatan Pudak.

"Sudah lama, sudah dari dulu, semenjak adanya pengembangan sapi perah. Dampaknya air menjadi kotor dan berbau saat banjir," tutur Arif kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

ADVERTISEMENT

Menurut Arif, adanya pengembangan peternakan sapi perah harus dibarengi dengan pengolahan limbah kotorannya. Namun, warga malah memilih membuang kotoran sapi ke sejumlah aliran sungai di Kecamatan Pudak.

"Dampaknya, warga yang tinggal di hilir kena imbas, bau air sungai," terang Arif.

Warga lain, Pujiana menambahkan pencemaran ini juga berdampak pada salah satu sektor wisata Air Terjun Pletuk di Kecamatan Sooko. Pasalnya, air terjun tersebut tidak bisa lagi dikunjungi karena airnya yang berwarna hijau dan berbau menyengat.

"Ketika musim penghujan baunya luar biasa menyengat, kalau ini terus dibiarkan ditakutkan aliran sungai ini akan tertimbun seluruhnya oleh kotoran sapi," imbuh Puji.

Puji khawatir jika ini masih berlanjut, pembiaran pembuangan kotoran sapi ke sungai, bisa berdampak pada ekosistem sungai. Pun tak terkecuali dengan Waduk Bendo.

"Saya khawatir karena air tercemar limbah kotoran sapi membuat ekosistem pada Waduk Bendo terganggu," papar Puji.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Gulang Winarno membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah peternak sapi perah di Kecamatan Pudak untuk pengolahan biogas.

"Sudah sering melakukan sosialisasi untuk pengolahan biogas, tapi karena saking banyaknya akhirnya dibuang ke sungai," tandas Gulang.

Gulang pun menyayangkan hal ini. Sebab, akibat tercemarnya limbah kotoran sapi, bisa merusak ekosistem yang ada di sungai dan juga meresahkan masyarakat. Apalagi, menjelang musim penghujan saat ini.

"Memang tercemar, kita lihat di Air Terjun Pletuk itu saja, luar biasa baunya. Jadi harapan kita kepada masyarakat mari kita bersama-sama mengelola limbah masing-masing peternak agar air kita kembali bersih," pungkas Gulang.




(hil/iwd)


Hide Ads