Dampak dari program Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat (Tersapu Jagat) yang digagas Dinas Peternakan Lamongan dirasakan banyak masyarakat. Program ini juga mengantarkan Pemkab Lamongan meraih Anugerah Program Ekonomi Terpuji detikJatim Awards 2023 kategori Pengembangan Ekonomi Inklusif.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Direktur Transmedia Latif Harnoko pada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam ajang detikJatim Awards 2023 yang berlangsung di Singhasari Resort Kota Batu, Senin (27/11/2023).
"Ini suatu surprise, kami layak mendapat apresiasi dari detikcom. Ini akan memicu kami semakin mengembangkan. Pasca pandemi kami terus membangkitkan ekonomi dari sumber daya ekonomi lainnya termasuk pedesaan," kata Bupati Yuhronur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuhronur berjanji akan meningkatkan kinerjanya dalam memimpin Lamongan.
"Kami ada dari UMKM dan kekayaan kebudayaan kuliner oleh masyarakat yang tidak dimiliki daerah lain. Apa yang kita lakukan akan kita kembangkan, sempurnakan lagi akan menjadi kebangkitan ekonomi dan diperbanyak titik-titik kebangkitan," imbuhnnya.
Salah satu yang merasakan dampak ini yakni Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki yang kini makin bersinar usai mendapat pendampingan dari Tersapu Jagat.
Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki ini berawal dari peternakan sapi tradisional. Kini kelompok tani yang berada di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Lamongan ini telah bertransformasi menjadi pusat pembelajaran tani ternak terintegrasi. Program yang digagas sejak 2018 ini sudah menjadi sebuah smart ecosystem agribisnis.
Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki memang kerap mendapat penghargaan atas jerih payah mereka. Penghargaan ini datang dari Gubernur Jatim hingga Kementerian.
Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi atau disingkat Literasi merupakan pusat pembelajaran tani ternak terintegrasi yang dikelola Koperasi Produsen Tani Ternak Literasi Sumbersari. Melalui program ini, Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki yang menjadi pengelola Literasi berhasil berhasil meraih Juara I dalam Lomba Manajemen Agribisnis Peternakan Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
Program yang digagas mulai tahun 2018 ini, kini sudah menjadi sebuah smart ecosystem agribisnis. Di awal pendampingan, salah satu BUMN memberikan solusi pengelolaan limbah pertanian menjadi pakan fermentasi atau silase.
Saat ini, kelompok tani ternak ini telah mampu mengolah limbah pertanian sebanyak 60 ton per tahun menjadi silase. Di mana hasilnnya tidak hanya dimanfaatkan untuk ternak milik kelompok, tetapi juga dijual ke beberapa peternak sapi di wilayah Lamongan.
Kemudian, pengembangan mulai dilakukan pada tahun 2019 hingga 2020, di mana anggota kelompok mulai memanfaatkan limbah ternak yang selama ini menjadi momok lingkungan, menjadi media tanam.
Kini, kelompok tani ini sudah mampu mengolah limbah peternakan sebanyak 504 ton per tahun. Produknya sudah dipasarkan di Lamongan, Jombang, Bojonegoro, Mojokerto, Gresik, Malang dan Tuban.
Media tanam "Literasi" juga diaplikasikan pada kebun percobaan yang memanfaatkan lahan tidur di sekitar kandang. Kebun ini ditanami berbagai tanaman hortikultura dan tanaman toga, seperti tomat, cabai, kunyit dan lain sebagainya.
(hil/dte)