Laskar Santri AMIN Indonesia (LSAI) menggelar konferensi pers menyikapi dinamika Pilpres 2024 saat ini. Ada 4 poin utama yang diharapkan LSAI di Pilpres 2024.
"Terhadap dinamika politik Pilpres, khususnya setelah penetapan paslon dan penetapan nomor urut pasangan, LSAI secara moral menghendaki sekaligus merekomendasikan kepada paslon beserta tim pemenangannya dalam Pilpres agar mengedepankan etika politik dan menjaga martabat atau kepemimpinan institusi pemerintahan serta sosial keagamaan," kata Presiden LSAI KH Abdussalam Shohib di salah satu restoran di wilayah Surabaya Selatan, Sabtu (25/11/2023).
"Dalam hal ini, LSAI meminta pertama para paslon pilpres yang sedang merangkap jabatan di struktur pemerintahan pusat maupun daerah agar mundur dari jabatannya, agar tidak terjadi abuse of power," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang kedua, ulama yang akrab disapa Gus Salam ini meminta institusi, pejabat, dan aparatur pemerintahan agar menjaga netralitas dalam Pilpres.
"Terutama aparat penegak hukum, komunitas intelijen, serta TNI dan Polri agar netral di Pilpres 2024," jelasnya.
Yang ketiga, Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang ini meminta Bawaslu di semua tingkatan agar lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan Pilpres.
"Bawaslu juga kita minta menindaklanjuti temuan kecurangan atau pelanggaran, serta merilis sikap resmi Bawaslu," tegasnya.
Yang keempat, Gus Salam meminta agar pengurus PBNU mundur jika menyatakan dukungan ke salah satu paslon di Pilpres 2024.
"Demikian pula, netralitas harus ditunjukkan oleh PBNU sebagai teladan dan pengayom ragam pilihan warga NU. Bagi pejabat struktur NU agar mengundurkan diri atau melepas jabatan bila menjadi tim pemenangan paslon pilpres," tandas mantan Wakil Ketua PWNU Jatim ini.
(dpe/dte)