Puluhan Peserta Seleksi Perangkat Desa di Tuban Demo Diduga Ada Kecurangan

Puluhan Peserta Seleksi Perangkat Desa di Tuban Demo Diduga Ada Kecurangan

Ainur - detikJatim
Kamis, 23 Nov 2023 16:50 WIB
Peserta seleksi perangkat desa di Tuban demo dugaan adanya kecurangan
Peserta seleksi perangkat desa di Tuban demo dugaan adanya kecurangan (Dok. Istimewa)
Tuban -

Puluhan peserta seleksi pengisian perangkat Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Tuban demo di balai desa setempat. Mereka protes karena ada dugaan kecurangan saat seleksi.

Para peserta demo diketahui demo di balai desa sejak pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Mereka juga membentangkan sejumlah poster berisi protes dan kecaman.

Di lokasi, para peserta juga menggelar orasi. Dalam orasinya mereka menyampaikan keluhan proses tes yang menggunakan sistem CAT yang dianggap ada dugaan main mata antara pihak penyelenggara dengan pihak ketiga pembuat soal dan koreksi jawaban bagi seluruh peserta yang berjumlah 86 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seleksi perangkat desa ini gelar secara mandiri oleh panitia bentukan Pemerintah Desa Sokosari dengan menggandeng Universitas Wijaya Kusuma (WK) Surabaya yang menggunakan sistem Computer Asisted Tes (CAT).

Adapun kejanggalan yang ditemukan oleh pihak peserta dalam proses tes yakni adanya peserta yang tidak mengerjakan soal namun mendapat nilai 7.

ADVERTISEMENT

Salah seorang peserta, M Khusyaen Al Bari'i (27) mengaku banyak menemukan kejanggalan yang dialami oleh para peserta dalam proses seleksi pelaksanaan ujian perangkat desa tersebut.

Diantaranya nilai yang tidak masuk real time (bersamaan) dan tidak ditampilkan di layar monitor, hingga hasil penilaian yang tidak rasional lantaran terpaut jauh antara peserta satu dengan peserta lain yang disinyalir sengaja dimenangkan.

"Kami dan teman-teman sempat protes dan meminta agar hasil seleksi ditampilkan secara reel time di layar, tapi Ketua panitia tidak dapat memenuhi dan katanya harus menunggu karena alasan 'perintah punggawa', entah punggawa siapa," ucap Khusyaen, Kamis (23/11/2023).

Ditambahkan oleh Khusyaen Al Bari'i, di Desa Sokosari terdapat lima lowongan perangkat desa diantaranya Kasi Pemerintahan, Kasi Kesra, Kasi Pelayanan Umum, Kaur TU dan Kepala Dusun Losari.

"Yang menjadi aneh adalah, para peserta yang lulus dengan nilai tertinggi itu memiliki nomor urut 1. Ini juga yang menjadi janggal, dan sejak awal sudah saya tandai itu. Termasuk salah satunya anak Kepala Desa yang juga peserta dengan nomor urut 1," imbuh Khusyaen Al Bari'i.

Peserta lainnya berinisial T, juga mengendus beberapa kecurangan dalam seleksi ujian perangkat desa Sokosari tersebut. Pasalnya, terdapat salah seorang peserta berinisial A yang sama sekali tidak mengerjakan ujian praktik, namun dia mendapatkan nilai 7, bahkan ada peserta yang nilai ujiannya belum keluar.

"Ini jelas banyak kejanggalan mas, karena nilainya sampai saat ini ada yang belum muncul atau keluar, bahkan ada yang tidak mengerjakan sama sekali tapi mendapatkan nilai 7. Pasti ada kecurangan dalam proses seleksi ini," ujarnya.

Ketua panitia seleksi Perangkat Desa Sokosari, Suprapto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa salah satu dari peserta seleksi yang mendapatkan nilai tertinggi merupakan anak dari Kepala Desa Sukosari.
Namun ia mengklaim bahwa pelaksanaan seleksi dilakukan secara obyektif dan telah sesuai prosedur.

"Kita obyektif mas. Kalau ada yang protes, itu mungkin hanya karena salah paham. Dan benar bahwa anak Kades juga ikut seleksi dan mendaftar sebagai Kaur Pemerintahan," ucap Suprapto.

Terpisah, Kapolsek Soko AKP Khoirul Amad dikonfirmasi membenarkan adanya para peserta yang mendatangi balai desa untuk meminta klarifikasi atas tes perangkat desa yang digelar Rabu kemarin (22/11).

"Iya mereka ingin minta penjelasan dari panitia terkait tes kemarin. Memang ada poster juga tadi pas di balai desa. Yang penting berjalan aman tadi," kata Khoirul Amad.




(abq/abq)


Hide Ads