Kronologi Caleg PKB Pasuruan Ngamuk di TPQ

Kronologi Caleg PKB Pasuruan Ngamuk di TPQ

Muhajir Arifin - detikJatim
Rabu, 22 Nov 2023 20:43 WIB
Caleg DPRD Pasuruan Ngamuk
Saat TW ngamuk dan dikejar warga (Foto: Tangkapan Layar CCTV)
Pasuruan -

Seorang caleg dari PKB berinisial TW mengamuk di rumah sekaligus TPQ milik A Wasik Rahman Hamzah, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan. Bagaimana kronologi peristiwa tersebut?

Wasik mengatakan peristiwa itu terjadi di rumahnya yang sekaligus TPQ. Wasik juga mengatakan bahwa TW merupakan caleg yang maju dari PKB.

"Iya benar, kejadiannya kemarin. TW caleg DPRD Pasuruan, maju dari PKB," kata Wasik kepada detikJatim, Rabu (22/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wasik menceritakan kronologi bermula saat TW bertamu ke rumahnya sekitar pukul 20.00, Selasa (21/11). TW ditemui istri Wasik karena Wasik sendiri tidak ada di rumah dan belum pulang.

"Saat TW datang saya belum pulang dan bertemu dengan istri saya. Kepada istri saya TW menanyakan mobil yang mau saya jual. Padahal saya tidak ada rencana menjual mobil," tutur Wasik.

ADVERTISEMENT

Menurut istri Wasik, setelah menanyakan tentang mobil yang dijual, TW pamit ke kamar mandi di TPQ yang bedekatan dengan rumahnya. Namun TW tidak juga kembali. Saat Wasik sampai rumah pukul 22.00 WIB, ia melihat sepeda motor di teras rumah.

"Saya tanya ke adik, istri, ini motornya siapa, malem-malem ada di teras rumah. Dan semuanya jawab tidak tahu," kata Wasik.

Karena tidak ada yang tahu, Wasik meminta kakaknya menutup gerbang. Namun tiba-tiba terdengar pintu ruang kelas di lantai dua TPQ digedor-gedor hingga semua terkejut.

"Saya keluar, ambil senter. Tiba-tiba muncul laki-laki itu. Itu si Y (panggilan TW). Pakai masker kayak ninja itu. Akhirnya senter-senteran. Saya suruh turun," lanjutnya.

TW yang nyaleg untuk DPRD Pasuruan itu malah teriak saat disenter hingga seluruh penghuni rumah keluar dan mengira ada maling. Wahyudi lalu sembunyi di ruang kelas madrasah yang memang berdampingan dengan rumahnya.

TW yang membawa benda seperti tongkat besi di kedua tangannya didesak keluar dari ruang tersebut.

Kemudian terjadi dorong-dorongan hingga sempat terjadi perkelahian. Warga ramai-ramai mendatangi lokasi.

"Saya menghubungi polisi karena khawatir terjadi hal tak diinginkan," jelas Wasik.

"Orang tuanya dipanggil, saya juga dipanggil untuk menyampaikan kronologi. Dalam pembicaraan kemarin dari orang tua ternyata, mohon maaf, dia ada semacam depresi atau bagaimana gitu," tandasnya.

Kanit Reskrim Polsek Pandaan Iptu Budi Luhur mengatakan bahwa korban tidak melapor da juga tidak ada tuntutan.

"Korban tidak membuat laporan dan tidak menuntut. Sedangkan untuk kerusakan langsung diperbaiki sama keluarganya," kata Budi.




(abq/iwd)


Hide Ads