Seorang warga di Tulungagung nekat memelihara dua ekor buaya selama tujuh tahun terakhir di kawasan perkampungan. Hewan buas tersebut dipelihara oleh Hendi Novianto, warga Lingkungan 9, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung dari ukuran 40 cm menjadi 1,5 meter dan 1 meter.
"Dulu saya beli tahun 2016 di Kediri. Dua ekor itu harganya Rp 500 ribu," kata Hendi Novianto, saat ditemui detikJatim di rumahnya, Rabu (22/11/2023).
Kedua hewan reptil itu ditempatkan pada kandang yang berbeda. Untuk buaya berukuran 1,5 meter ditempatkan pada kandang di sisi selatan dengan pagar besi. Sementara itu, buaya yang berukuran 1 meter ditempatkan di kandang utara dengan pelindung tembok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama memeliharanya, Hendi mengaku rutin memberikan makanan ayam dengan frekuensi seminggu sekali. Kini, satu ekor di antaranya dapat tumbuh dengan cepat hingga mencapai panjang 1,5 meter.
![]() |
"Kalau yang satunya katanya memang tidak bisa besar," jelasnya.
Hendi mengaku nekat memelihara buaya karena hobi mengoleksi aneka satwa unik. Di rumahnya, ia memelihara berbagai jenis hewan, mulai dari buaya, berang-berang, landak, monyet serta ayam. "Karena hobi," jelasnya.
Kini, ia harus menerima kenyataan, dua ekor buaya kesayangannya akan diambil oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Polres Tulungagung.
"Mau diambil," jelasnya.
Sementara itu, Hendi hanya pasrah dengan kebijakan tersebut, karena buaya yang ukurannya semakin besar, maka proses pemeliharaan juga semakin sulit. Di sisi lain, tingkat risiko buaya juga cukup tinggi, mengingat hewan tersebut berkategori buas.
"Buaya ini saya tawarkan orang-orang juga nggak ada yang mau," imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mujiatno, mengaku telah berkoordinasi dengan BKSDA untuk mengevakuasi buaya tersebut.
"Kita akan rilis di sana, kemudian langsung dievakuasi oleh BKSDA," kata Mujiatno.
(hil/fat)