Sejatinya, setiap individu dianugerahi kecerdasan. Berikut 6 macam kecerdasan inteligensi pada manusia.
Sebab faktanya, Intelligence Quotient (IQ) bukan satu-satunya kecerdasan yang dapat mempengaruhi kualitas berpikir dan belajar seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inteligensi adalah daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk digunakan apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inteligensi Manusia:
Berdasarkan sifat individunya, inteligensi dikategorikan menjadi enam jenis. Ada Intellegence Quotient (IQ), Emtotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ), Adversity Quotient (AQ), Creativity Quotient (CQ), dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ).
Yuk simak penjelasan berikut ini, yang dikutip dari jurnal Macam Kecerdasan Menurut Howard Gardner, Serta Macam Intelegensi karya Aliffia Salfa Nabila & Ziannisa Azvani Chaniago!
1. Intelligence Quotient (IQ)
Istilah IQ diperkenalkan oleh ahli psikologi asal Jerman bernama William Stern pada tahun 1912. Lalu, diresmikan pada tahun 1916 oleh ahli psikologi Amerika bernama Lewis Madison Terman.
IQ adalah kemampuan individu berpikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan memanfaatkan simbol-simbol secara verbal, dan kemampuan belajar individu, serta kemampuan menyesuaikan diri terhadap pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari.
Untuk mengukurnya digunakan tes inteligensi umum (General Ability Test) yang terdiri atas soal-soal berpikir di bidang penggunaan bahasa, manipulasi bilangan, dan pengamatan ruang. Selain itu, digunakan tes inteligensi khusus (Spesific Ability Test/Spesific Aptitude Test) yang terdiri atas soal-soal yang terarah untuk menyelidiki bakat khusus di bidang tertentu.
2. Emotional Quotient (EQ)
Emotional Quotient atau kecerdasan emosional adalah kemampuan individu dalam memahami perasaan diri sendiri dan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi baik pada diri sendiri maupun orang lain.
EQ terbagi menjadi dua kecakapan, yaitu kecakapan pribadi (intrapersonal) yang terdiri dari kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. Selain itu, kecakapan sosial (interpersonal) terdiri dari empati dan keterampilan sosial.
3. Spiritual Quotient (SQ)
Spiritual Quotient atau kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berkaitan dengan perasaan dan emosi religius dan estetika. Setiap individu dapat menggunakan kecerdasan spiritualnya secara optimal.
Ada beberapa indikator yang menandai tingginya kecerdasan spiritual yang dimiliki seseorang, yaitu mudah beradaptasi, tingkat kesadaran tinggi, mampu mengatasi rasa sakit, memiliki kualitas hidup, enggan melakukan kerugian atau kerusakan, dan cenderung mencari jawaban yang sifatnya agamis atau fundamental.
4. Adversity Quotient (AQ)
Adversity Quotient yang pertama kali dikenalkan oleh Paul G. Stoltz adalah kecerdasan yang dimiliki suatu individu dalam menghadapi sebuah tantangan atau kesulitan, dengan ketekunan dan tekad yang kuat, serta berpegang teguh pada prinsip dan impian. Sehingga, individu dengan tipe kecerdasan ini dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, mereduksi hambatan dan rintangan, dengan cara memperbaiki cara berpikir serta sikap terhadap kesulitan tersebut.
5. Creativity Quotient (CQ)
Creativity Quotient atau kecerdasan kreativitas adalah kemampuan mental seseorang dan keterampilan individu dalam menghasilkan sesuatu yang bersifat unik, berbeda, terbaharu, indah, efisien, tepat sasaran, dan tepat guna. Seseorang dengan tipe kecerdasan ini memiliki kemampuan berpikir yang fleksibel.
6. Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
Emotional Spiritual Quotient adalah gabungan dari kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Namun, kecerdasan ini lebih dominan terhadap kecerdasan emosional dan spiritualnya.
ESQ merupakan persoalan yang berkembang dalam nalar setiap individu. Akan tetapi terkadang kecerdasan ini masih terhambat oleh banyak faktor, salah satunya anggapan mengenai kesuksesan hanya dapat diukur dari kecerdasan intelektual saja. Di samping itu, masih banyak kecerdasan lain seperti kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Baca juga: Tes Kepribadian MBTI, Yuk Kenali Dirimu! |
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)