Peringatan ini berawal pada 1854. Ada pasangan suami istri bernama Julis Sterling Morton dan Caroline Joy French, yang pindah dari Michigan ke Nebraska. Wilayah tersebut merupakan tempat baru tanpa pepohonan.
Oleh karena itu, Julis mengajak warga untuk menanam pohon yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan serta memperindah permukiman. Pada 10 April 1872, Julis mengusulkan satu hari untuk menanam pohon.
Kemudian ditetapkanlah tanggal 21 November sebagai Hari Pohon Sedunia. Perayaan tersebut pertama kali diselenggarakan di Spanyol dengan melibatkan banyak pihak untuk menanam pohon.
Cara Merayakan Hari Pohon Sedunia
Ada banyak cara untuk memperingati Hari Pohon Sedunia. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Melakukan gerakan penanaman pohon atau tumbuhan hijau di sekitar lingkungan
- Melakukan penyelenggaraan kegiatan fundraising atau konser amal untuk memperingati Hari Pohon Sedunia
- Memberi edukasi kepada diri sendiri ataupun orang lain mengenai pentingnya pohon bagi kehidupan.
- Menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat. Seperti lomba melukis, pameran, dan lain sebagainya.
- Membersihkan area lahan hijau. Seperti hutan, pegunungan dari sampah yang berserakan, dan lain sebagainya.
- Membagikan informasi tentang Hari Pohon Sedunia setiap tanggal 21 November melalui media sosial.
- Memasang twibbon Hari Pohon Sedunia setiap tanggal 21 November.
![]() |
Manfaat Pohon Bagi Kehidupan
Pohon memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu, penjagaan dan penanaman pohon harus selalu digalakkan untuk kehidupan yang lebih baik. Berikut manfaat dari pohon bagi kehidupan yang telah dikutip dari laman Pemkab Bogor:
1. Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida
Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas. Sementara pohon memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula.
Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun.
Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektare hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2 ton O2.
2. Menahan Laju Air dan Erosi
Menurut penelitian, hutan mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi mencegah erosi tanah.
3. Menjaga Kesuburan Tanah
Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur, menjadi tergerus. Sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah.
Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah. Tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon. Sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah.
4. Lingkungan Menjadi Nyaman
Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk, mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah pemandangan. Hal tersebut akibat proses evapotrenspirasi pada tanaman dapat menyebabkan suhu di sekitarnya menjadi lebih rendah dan kadar kelembapannya meningkat.
5. Mengurangi Zat Pencemar Udara
Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak.
Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida dan asam sulfat. Zat-zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta menimbulkan korosi.
Demikian informasi mengenai Hari Pohon Sedunia. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/dte)