Mayor Pnb Yuda Anggara Seta (38) menjadi korban jatuhnya pesawat Super Tucano TNI AU di Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Pemakaman dilakukan dengan upacara militer dipimpin Danlanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Firman Dwi Cahyono.
Dari pantauan detikJatim, usai pemakaman bacaan doa dari kedua putri almarhum hingga tangisan sang istri tak bisa dibendung usai tabur bunga.
"Doakan ayah ya," kata ibu almarhum kepada anak cucunya di pusara Mayor Huda, Jumat (17/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah robbil alamin," ucap doa sang anak yang duduk berjajar dengan kakak dan ibunya di pusara.
Sementara istri almarhum, Diah, tampak berusaha menahan tangis. Matanya sembab meski tampak tak bisa disembunyikan kesedihannya. Tampak sang istri almarhum memakai baju warna putih, senada dengan 2 anak serta ibu almarhum.
Mereka memeluk nisan Mayor Yuda dan menabur bunga secara bergantian. Sesekali Diah memeluk dua anaknya dan duduk di pinggir pusara suaminya. Almarhum meninggal 2 putri yang masih "Ayah, ayah," jelas Diah dengan suara lirik sembari terisak.
Sementara keluarga mengenang kebaikan sebelum Mayor Yuda tutup usia. Dari penuturan Purwanto (63), ayah almarhum sebelum peristiwa itu terjadi, almarhum telah memberangkatkan umrah orang tuanya 1 bulan lalu. Keluarga dan orangtuanya pun tidak akan melupakan kebaikan almarhum.
"Baru mengumrohkan saya dan ibunya awal Oktober kemarin," ujar Purwanto menahan tangis kepada detikJatim usai pemakaman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jumat (17/11/2023).
Purwanto juga tidak menyangka acara tasyakuran awal Oktober 2023 pulang umrah jadi pertemuan terakhir. Keluarga mengaku tidak ada firasat apapun atas musibah kecelakaan yang menimpa anaknya.
"Firasat tidak ada cuma keinginan mengumrohkan orang tuanya terkabul dan ketemu terakhir saat tasyakuran pulang umroh awal Oktober," papar Purwanto.
Sementara Didik Purwadi, paman almarhum mengaku almarhum sosok yang baik di mata kerabat. Dia juga membenarkan almarhum usai mengumrohkan orangtuanya.
"Sosok yang baik di mata keluarga. Baru saja mengumrohkan orang tuanya," tandas Didik.
Sebelumnya, dua pesawat Super Tucano TNI AU jatuh di Pasuruan pada Kamis (16/11/2023). Ada 4 korban yang meninggal dalam peristiwa tersebut.
Mereka adalah Marskal Pertama TNI AU Subhan, Marskal Pertama TNI Widiono, Kolonel Pnb Sandhra Gunawan dan Letkol Yuda Aseta.
Simak Video 'Super Tucano Jatuh: Flight Data Recorder Ditemukan-Wapres Angkat Bicara':