Jenazahnya disalatkan di Masjid Al-Ukhuwah komplek Lanud Iswahjudi, dan dimakamkan di TMP Madiun selepas salat Jumat.
Pemakaman yang dilakukan dengan upacara militer dipimpin Danlanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Firman Dwi Cahyono.
Dari pantauan detikJatim, usai pemakaman bacaan doa dari kedua putri almarhum hingga tangisan sang istri tak bisa dibendung usai tabur bunga.
"Doakan ayah ya," kata ibu almarhum kepada anak cucunya di pusara Mayor Huda, Jumat (17/11/2023).
"Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah robbil alamin," ucap doa sang anak yang duduk berjajar dengan kakak dan ibunya di pusara.
Sementara itu sang istri almarhum, Diah, tampak berusaha menahan tangis. Matanya sembab meski tampak tak bisa disembunyikan kesedihannya. Tampak sang istri almarhum memakai baju warna putih, senada dengan 2 anak serta ibu almarhum.
Mereka memeluk nisan Mayor Yuda dan menabur bunga secara bergantian. Sesekali Diah memeluk dua anaknya yang terus menangis dan duduk di pinggir pusara suaminya. "Ayah, ayah," jelas Diah dengan suara lirik sembari terisak.
Almarhum meninggal 2 anak perempuan yang masih sekolah SD kelas 5 dan 2. "Anak dua perempuan semua kelas 5 dan 2 SD," tandas Didik Purwadi, paman almarhum saat di rumah duka.
Danlanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Firman Dwi Cahyono, mengungkapkan almarhum adalah sosok yang berdedikasi dan tegar serta penuh pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Beliau adalah sosok yang berdedikasi, sosok yang tegar dan penuh pengabdian kepada bangsa dan negara. Almarhum adalah penerbang sisa saya," tambah Firman yang menahan tangis kepada wartawan.
Kecelakaan pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan menewaskan empat penerbang prajurit. Mereka adalah Yuda (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater) yang menerbangkan pesawat TT-3103.
Sementara Letkol Pnb Sandra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater) membawa pesawat TT-3111. Kecelakaan itu terjadi pada Kamis (16/11/2023).
(irb/fat)