Kenangan Marsma Subhan Mulai Rencana Terakhir hingga Es Kacang Ijo Favorit

Kenangan Marsma Subhan Mulai Rencana Terakhir hingga Es Kacang Ijo Favorit

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 17 Nov 2023 17:39 WIB
Marsma Subhan
Marsma Subhan, awak Super Tucano. (Foto: Dok. Instagram @khofifah.ip)
Malang -

Marsekal Pertama (Marsma) Subhan adalah salah satu awak TNI yang meninggal setelah pesawat Super Tucano jatuh di Pasuruan. Di mata keluarganya, Subhan dikenal sebagai sosok yang baik.

"Dia dengan saudara-saudaranya, keluarga, sama rekan-rekan dan termasuk ke staf-stafnya sangat baik, beliau itu orangnya juga nggak pernah marah," ujar adik kandung Subhan, Supriyanto kepada detikJatim, Jumat (17/11/2023).

Ia menambahkan, selama ini Subhan selalu membuat kesan baik kepada semua orang di lingkungannya. Bahkan, Supriyanto mengaku tidak pernah melihat Subhan bersuara keras atau marah-marah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sosok militer itu biasanya kan keras, galak, tegas. Tapi kalau Subhan ini tegas halus, dia bisa pendekatan persuasif, sama keluarga sama relasi pekerjaanya," imbuhnya.

Sebelum Subhan meninggal, Supriyanto sempat berkomunikasi dan membuat janji untuk bertemu di Yogyakarta pada 27 November 2023.

ADVERTISEMENT

"Putranya kan wisuda di candradimuka Akabri masuk AAU. Nah, rencananya kan ada wisuda sekalian ke Yogyakarta gitu," terangnya.

Sementara paman Subhan, Rasidi (59) mengatakan, ada hal berkesan yang ditinggalkan Subhan selama masih hidup. Menurutnya ini adalah momen yang mungkin akan menjadi kenangan bagi keluarga Subhan.

Rasidi menyampaikan, setiap Subhan pulang ke tempat asalnya di Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Dikatakan Rasidi, Subhan selalu meminta untuk dipesankan es bubur kacang hijau kesukaannya.

"Kalau sudah pulang ke Pamekasan selalu bilang tolong belikan es kacang ijo di Jalan Niaga. Itu memang kesukaanya dan memang setiap ke Pamekasan selalu disediakan itu," ujar Rasidi.

Rasidi bersama ibu Subhan, SantiniPaman Subhan Rasidi (kanan) dan ibunda Subhan, Santini selepas prosesi pemakaman. Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim

"Dulu pernah coba dibelikan di tempat lain, bukan langganan biasanya di Jalan Niaga itu. Memang kelihatannya tidak ada bedanya, cuman dia tau kalau bukan di tempat kesukaanya," sambungnya.

Diketahui sebelumnya, dua pesawat Super Tucano TNI AU jatuh di Pasuruan pada Kamis (16/11). Ada 4 korban yang meninggal dalam peristiwa tersebut.

Mereka adalah Marsekal Pertama TNI AU Subhan, Marsekal Pertama TNI Widiono, Kolonel Pnb Sandhra Gunawan, dan Letkol Yuda Aseta.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads