Setahun 3 Pesawat Latih TNI Jatuh di Jatim Gugurkan 6 Prajurit

Setahun 3 Pesawat Latih TNI Jatuh di Jatim Gugurkan 6 Prajurit

Neshka Rizkita - detikJatim
Jumat, 17 Nov 2023 14:44 WIB
super tucano jatuh di bromo pasuruan
Pesawat TNI AU Super Tucano jatuh di Pasuruan. Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Jatuhnya 2 pesawat latih TNI AU Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) menyisakan duka yang mendalam. Kecelakaan udara yang menimpa pesawat militer ini bukan yang pertama kali di Jatim dalam setahun terakhir.

Pada September 2022, pesawat milik TNI Angkatan Laut (AL) jatuh di Selat Madura. Total ada tiga pesawat latih TNI jatuh di Jawa Timur dalam dua kecelakaan setahun terakhir. 6 prajurit TNI gugur dalam dua insiden itu. Berikut uraiannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat Latih TNI Jatuh di Jawa Timur

1. Pesawat Latih TNI AL Bonanza G-36 Jatuh di Selat Madura

Pesawat Bonanza G-36 dengan nomor registrasi T-2503 milik TNI AL jatuh di Selat Madura pada Rabu, 7 September 2022. Saat kejadian, pesawat diterbangkan Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.

Pesawat itu jatuh ketika sedang melaksanakan latihan anti serangan udara atau Air Defence Exercise (Adex). Pesawat dengan dua awak itu lepas landas dari Bandara Juanda pada pukul 08.45 WIB.

ADVERTISEMENT

10 menit terbang, sekitar pukul 08.55 WIB pesawat hilang kontak di perairan Selat Madura. Kemudian sekitar pukul 09.30 WIB, pesawat diduga jatuh ke laut antara Kabupaten Bangkalan dan Gresik. Tepatnya di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat Konvoi KRI melaksanakan latihan Anti Serangan Udara (Air Defense Exercise), dalam hal ini Bonanza berperan sebagai penyerang," kata Laksma Julius Widjojono, yang saat itu menjabat Kepala Dinas Angkatan Laut (Kadispenal).

Proses pencarian pesawat latih milik TNI AL Bonanza G-36 jatuh di Perairan Selat MaduraProses pencarian pesawat latih milik TNI AL Bonanza G-36 jatuh di Perairan Selat Madura Foto: Jemmi Purwodianto

Keberadaan pesawat sudah ditemukan sejak hari pertama kecelakaan. Namun, proses evakuasi jenazah korban baru bisa dilakukan keesokan harinya karena terkendala arus laut yang kuat.

Kedua penerbang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis, 8 September 2022, sekitar pukul 10.00 WIB. Jenazah mereka ditemukan di kedalaman 14 meter, dalam kondisi masih terikat seat belt di dalam pesawat.

"Kondisinya sulit diangkat karena posisi terbalik dan jenazah dua-duanya masih duduk di kursi, terikat seat belt sehingga sulit diangkat. Tadi pagi baru diangkat, jadi dua personel pilot dan kopilot sudah diangkat," tutur Laksmana Yudo Margono yang saat itu menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Pilot Judistira dan Kopilot Dendy pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat.

2. Dua Pesawat Latih TNI AU Super Tucano Jatuh di Pasuruan

Dua pesawat TNI AU jatuh di dua lokasi berbeda di Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Kedua pesawat tersebut berjenis pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano dengan ekor bernomor TT-3103 dan TT-3111.

Pesawat TT-3111 diterbangkan oleh Letkol Pnb Sandra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara pesawat TT-3103 diisi Mayor Pnb Yuda Anggara Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).

Pesawat tempur milik Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang itu jatuh saat menjalankan misi latihan. Awalnya empat pesawat menjalankan latihan profisiensi formasi lepas landas pada pukul 10.51 WIB.

Pesawat Milik TNI AU Terjatuh di PasuruanPesawat Milik TNI AU Terjatuh di Pasuruan Foto: Istimewa/tangkapan layar

Namun, hanya dua pesawat yang kembali ke pangkalan. Sedangkan dua pesawat TT-3103 dan TT-3111 hilang kontak sekitar pukul 11.18 WIB.

Dan, pada pukul 12.00 WIB, pesawat ditemukan jatuh di dua lokasi berbeda. Satu pesawat jatuh di dekat tebing Watu Gedek Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, dan satu lagi di lahan pertanian warga Desa Keduwung.

Empat awak pesawat dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah Mayor Yuda Pnb A Seta, Kolonel Pnb Subhan, Kolonel Adm Widiono, dan Letkol Pnb Sandhra Gunawan.

Sandhra sempat dinyatakan hilang, dan jenazahnya menjadi yang terakhir ditemukan. Evakuasi jenazah para korban pun sempat terkendala lokasi yang sulit dijangkau.

Rencananya, tiga jenazah korban yaitu Subhan, Widiono, dan Sandhra telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati Malang. Sedangkan, Yuda dimakamkan di kampung halamannya di Magetan.

Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/dte)


Hide Ads