Rumah Purwanto (63) sudah ramai pelayat sejak pagi. Kerabatnya sibuk menyiapkan keperluan untuk menyambut kedatangan jenazah Mayor Pnb Yuda Anggara Seta.
Sementara ia bersama sang istri Wiwik Wilujeng (63) menjemput jenazah Yuda di Malang. Putranya itu menjadi korban tewas jatuhnya pesawat latih TNI AU di Pasuruan.
Jenazah Yuda tiba di rumah duka Magetan sekitar pukul 10.30 WIB. Peti jenazah pun dibawa ke teras rumah dan diletakkan di meja yang telah dipersiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwanto tak kuasa menahan tangis. Ia duduk bersimpuh di depan peti jenazah anaknya.
Pria berbaju cokelat itu memeluk foto Yuda, lalu menciumnya. Dengan suara lirih ia memanggil nama putra kebanggaannya itu.
"Yuda......," ucapnya sambil mencium foto anaknya, Jumat (17/11/2023).
Keluarga Purwanto yang berada di dekatnya berusaha menenangkannya.
Wiwik pun sama. Ia duduk bersimpuh di samping peti jenazah Yuda, yang tertutup kain warna merah putih.
"Ya Allah," ucap Wiwik sambil memeluk peti jenazah almarhum.
Istri Yuda, Diah meski tampak tabah, tapi tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia terus menangis menyalami tamu-tamu yang datang mengucapkan belasungkawa.
"Terima kasih ibu," ucap Diah menyambut tamu yang memeluknya.
Jenazah Yuda disemayamkan di rumah orang tuanya Perumahan Maospati Regency, Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Magetan. Jenazahnya disalatkan di Masjid Al-Ukhuwah komplek Lanud Iswahjudi, dan dimakamkan di TMP Madiun selepas salat Jumat.
Kecelakaan pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan menewaskan empat penerbang prajurit. Mereka adalah Yuda (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater) yang menerbangkan pesawat TT-3103.
Sementara Letkol Pnb Sandra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater) membawa pesawat TT-3111. Kecelakaan itu terjadi pada Kamis kemarin.
(irb/dte)