Pesawat latih TNI AU Super Tocano jatuh di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Pesawat itu hancur.
Kedua pesawat itu mengangkut masing-masing 2 awak. Untuk pesawat TT-3111, kedua awak di dalamnya adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater).
Sementara untuk pesawat bernomor eko TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, Kolonel Pnb Subhan merupakan Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, sementara Kolonel.(Adm) Widiono Hadiwijaya menjabat sebagai Kepala Dinas Personel (Kadispers) Lanud Abdulrachman Saleh.
Kadispen AU Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati membenarkan bahwa dua awak yang menumpangi Super Tucano jatuh di Pasuruan merupakan pilot dari Skuadron 21 Lanud Abdulracman Saleh.
Mereka adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan menjabat sebagai Komandan Skuadron 21, dan Mayor Pnb Yuda A. Seta kru dari Skuadron 21.
"Untuk pilot kru semua, di belakang ada satu bukan kru," ujar Agung dalam konferensi pers di Gedung Cakrawala Lanud Abdulrachman Saleh, Kamis (16/11/2023), sore.
"Letkol Sandhra merupakan komandan Skuadron 21 dan yang di belakang Kolonel Widiono adalah Kadispers, dan Mayor Yuda Seta di skuadron juga dan Pak Subhan adalah Danwing 2," sambungnya.
Menurut Agung, sudah menjadi hal biasa latihan penerbangan melibatkan personel di luar Skuadron 21. Sebab, mereka juga berstatus personel dari TNI AU yang memiliki tanggung jawab untuk kelaikan dari pesawat tempur.
"Namun itu biasa kami sering mengajak yang nonkru untuk terbang, mereka juga Angkatan Udara dan bertanggung jawab untuk perawatan pesawat dan sebagainya," tegasnya.
(dpe/dte)